Postingan

Menampilkan postingan dari Juli, 2022

Pasca Dibongkar, Kanstin Pembatas Jalan Nasional di Pamekasan Urung Dikerjakan kembali

Gambar
BARAK, (Jatim)- Usai dibongkar karena diduga menyalahi aturan, kanstin pembatas di jalan nasional Pamekasan urung dipasang kembali. Hal itu membuat pekerjaan preservasi ruas Sampang-Pamekasan-Sumenep seakan nyaris stagnan. Sementara warga P3K yang semula sempat menggelar aksi demonstrasi hingga berujung pada pembongkaran kembali kanstin pembatas yang telah terpasang "asal jadi", berkomitmen untuk terus mengawal proses pekerjaan yang ada. Bahkan, mereka berencana untuk akan segera menggelar aksi demonstrasi di kantor Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) Jatim-Bali. "Kami akan terus mengawal pekerjaan PT Trijaya Adymix ini. Kami menduga ada oknum yang bermain, sehingga pekerjaan ini terindikasi KKN," ujar Ketua P3K, Basri, layaknya dilansir pamekasanchannel, Jum'at (29/07/2022). Ia menjelaskan, aksi demonstrasi lanjutan nantinya, dimaksudkan untuk mendesak Direktorat Jenderal Bina Marga (DJBM) Kementerian PUPR mengevaluasi kinerja Satker /PPK dan kontrak

Tiga Pekan Tergenang, Jalan Nasional Romokalisari Tak Juga Ditangani

Gambar
BARAK, (Jatim)- Meskipun sudah sekitar tiga pekan air hujan menggenang di ruas jalan nasional Romokalisari, Surabaya, Jawa Timur (Jatim), namun belum juga ada tanda-tanda segera ditangani. Akibat terlalu lama menggenangi hingga separuh badan jalan, airnya bahkan sudah sudah berubah warna menjadi hijau gelap seperti berlumut. Kondisi itu membuat masyarakat pengendara sangat terganggu. Karena sejak hujan pada awal Juli lalu, hingga Rabu (27/07/2022) belum ada langkah-langkah penanganan yang dilakukan, baik berupa perbaikan permukaan jalan maupun normalisasi saluran. Chusnul, salah seorang warga setempat mengungkapkan, sebelum jalan diperbaiki, dititik tersebut termasuk kawasan yang rawan kecelakaan. Hal itu terjadi lantaran jalan yang berlubang tidak kelihatan, karena tertutup genangan air. Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) Jatim-Bali sendiri mengaku belum memonitor kondisi jalan yang berbatasan langsung dengan Kabupaten Gresik tersebut. Kabid Preservaai dan Peralatan I BBPJ

Sadisnya Pungutan Biaya Pendidikan di Banten

Gambar
BARAK, (Banten)- "Sadis". Mungkin itulah kata yang tepat untuk menggambarkan tingginya pungutan biaya Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) di Kota Serang, Provinsi Banten. Salah satu contohnya adalah PPDB disalah satu Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) di Kec Taktakan. Calon Wali Murid "dipaksa" membayar sejumlah uang yang ditentukan sepihak oleh sekolah dengan nominal yang mencekik leher. Pungutan dengan berbagai alasan pembenaran itu berkisar antara Rp 2 juta hingga Rp 7 jutaan. Calon Wali Murid baru tentu saja sangat keberatan dengan tingginya nominal tersebut, terlebih ditengah kondisi ekonomi seperti saat ini. Dari informasi yang beredar, pihak sekolah menetapkan biaya sebesar itu, dimaksudkan untuk membangun Ruang Kelas Baru (RKB) bagi siswa yang belum tertampung sebelumnya. Alhasil, pertemuan dan penandatanganan pakta integritas antara pihak sekolah dengan unsur pemerintahan di tingkat Kelurahan, Kecamatan dan DPRD pun digelar di Kantor Kelurahan Cilowon

Ruas Cilegon-Anyer Perlu Segera di Perbaiki

Gambar
BARAK, (Banten)- Kerusakan yang terdapat pada ruas jalan nasional dari Cilegon menuju objek wisata pantai Anyer dan Cinangka nampaknya perlu segera ditangani. Jika tidak, dikhawatirkan kerusakan akan semakin parah dan membahayakan nyawah para pengguna jalan, terlebih dengan semakin meningkatnya intensitas kendaraan melebihi tonase yang melintas tak kenal waktu. Asep, salah seorang warga Cilegon yang setiap hari rutin melintas diruas tersebut mengungkapkan, semula kerusakan hanya berupa retak-retak pada beberapa titik saja, namun seiring waktu tingkat kerusakannya semakin meluas, bahkan ada pula yang rigidnya patah-patah hingga sedikit ambles. "Kalau kerusakan seperti ini tidak segera ditangani, otomatis jalan ini akan semakin hancur dan membahayakan nyawah masyarakat pengendara, terutama pengendara roda dua," ujarnya saat membeli air minum kemasan disalah satu warung kecil disekitar kawasan PT Krakatau Stell, Selasa (26/07/2022). Menurutnya, bukan hanya jalan rusak yang perlu

Asal Nempel, Kanstin Pembatas di Jalan Nasional Pamekasan Dibongkar Lagi

Gambar
BARAK, (Jatim)- Sempat menuai kritik dari warga, akhirnya kanstin yang baru dipasang sebagai pembatas jalan pada ruas jalan nasional di Pamekasan, tepatnya di Bundaran Asem Manis, di bongkar kembali. Sebelumnya, elemen masyarakat yang tergabung dalam Perkumpulan Pemuda Pengawal Keadilan (P3K) menggelar aksi unjuk rasa sebagai bentuk protes atas pemasangan kanstin yang disinyalir asal nempel. "Kontraktor pelaksana hanya menempel kanstin di atas permukaan aspal. Mestinya digali dulu baru dipasang," ujar Ketua Umum P3K, Basri layaknya dilansir Jatimnow kemarin. Menurutnya, pemasangan kanstin harus digali dulu sebagai dudukannya, agar tidak mudah bergeser. "Pembatas jalan dibuat untuk keamanan pengendara dari arah yang berlawanan. Jika mudah bergeser, justeru membahayakan," jelasnya. Karenanya ia meminta PPK selaku user mengevaluasi kinerja PT Trijaya Adymix, agar ada perbaikan kinerja kedepannya. "Buktinya sekarang dibongkar. Bisa dikroscek bekas materialnya, itu

Tiap Tahun Rp 1,2 T Potensi PAD Banten Hilang

Gambar
BARAK, (Banten)- Sejak 2016 hingga sekarang, setidaknya Rp 1,2 triliun Pendapatan Asli Daerah (PAD) Provinsi Banten mengalir ke Jawa Barat (Barat). PAD potensial sebesar itu baru sebatas profit ability yang seharusnya bisa diperoleh dari market konsumer Aparatur Sipil Negara (ASN) dan pensiunan saja, belum termasuk dari sektor lain yang mestinya juga bisa dikelola untuk memperoleh PAD yang lebih besar. Hal itu terungkap dalam diskusi "Banten Podcast", yang dipandu oleh pembawa acara, Ikhsan Ahmad, dengan menghadirkan pembicaraan dari Direksi Bank Banten, tokoh masyarakat dan mantan Ketua DPRD Banten baru-baru ini. Dirut Bank Banten, Agus Syabarrudin mengungkapkan, ASN di Banten ada sekitar 70 ribu, baik dari Provinsi maupun Kabupaten/Kota, dan baru sekitar 3.000-an tercover oleh Bank Banten. Hal Itu terjadi lantaran Kas Umum Daerah (KUD) dari delapan Kabupaten/Kota di Banten masih dikelola oleh Bank Jabar Banten (BJB). "Dengan asumsi ASN yang 70 ribuan itu, potensi profi

Gubernur Minta Jalan Nasional Pasar Batu Merah Diperbaiki

Gambar
Kinerja BPJN Maluku Lemah...? BARAK, (Maluku)- Lemahnya kinerja Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Maluku dan jajaran Satker/PPK dibawahnya, bukan hanya terlihat dari lambannya penanganan darurat pada oprit jembatan Waimala yang hanyut terbawa arus banjir sejak Sabtu (16/07/2022) kemarin saja. Kelemahan yang terparah justeru terlihat dari penanganan ruas jalan nasional di jantung Kota Ambon yang menjadi urat-nadi perekonomian. Pasalnya, meskipun kerusakan yang membuat masyarakat dan para pedagang geram itu sudah menahun, namun hingga kini belum juga tertangani. Belakangan, Gubernur Maluku, Murad Ismail, bahkan sudah meminta Balai dan jajaran Satker/PPK terkait untuk segera memperbaiki kerusakan jalan nasional di Pasar Batu Merah, Mardika, Ambon tersebut. Permintaan Gubernur itu diungkap Kepala Dinas Perhubungan Kota Ambon, Robby Sapulette. "Sesuai informasi, Gubernur sudah meminta pihak Balai untuk segera memperbaiki jalan di Pasar Batu Merah, karena itu menjadi tanggungjawab

PJN II Lampung Langsung Tangani Kerusakan di Balik Bukit

Gambar
BARAK, (Lampung)- Respon Satker Pelaksanaan Jalan Nasional (PJN) Wilayah II Provinsi Lampung dalam menyikapi setiap keluhan masyarakat terkait kerusakan jalan, di nilai cukup baik. Salah satunya terlihat dari segera diperbaikinya kerusakan yang terdapat pada ruas jalan nasional Lintas Barat, tepatnya di Jalan Sebarus, Kecamatan Balik Bukit, Kabupaten Lampung Barat, Provinsi Lampung. "Tak sampai 24 jam sejak kami mengungkapkan keluhan, langsung ditangani. Ini respon yang cukup baik," ujar Yusid, salah seorang warga Balik Bukit, Rabu (20/07/2022). Sebelumnya, Kapala Satker PJN Wilayah II Provinsi Lampung, Toto Suharto, yang dihubungi infobarak pada Selasa (19/07/2022) memastikan, kerusakan yang ada akan segera ditangani oleh rekanan. "Kami bersama PPK terkait sudah berkoordinasi dengan rekanan agar langsung ditangani," ungkapnya via pesan WhatsApp, Selasa (19/07/2022). Tak sampai 24 jam, atau tepatnya Rabu (20/07/2022), Kasatker kembali menginformasikan, jika kerusaka

Warga Pasang Drum & Kursi di Jalan Nasional Padang-Painan

Gambar
BARAK, (Sumbar)- Meski kerusakan sudah lebih dari sebulan yang lalu, namun pihak Satker/PPK yang memiliki tanggungjawab penyelenggaraan jalan/jembatan nasional Padang-Painan tak kunjung memperbaiki kerusakan yang membahayakan keselamatan masyarakat pengendara. Karenanya, warga sekitar Nagari Barung-Barung Balantai, Kecamatan Koto XI Tarusan, Kabupaten Pesisir Selatan, Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) berinisiatif memberi tanda dengan memasang drum dan kursi. "Sudah berlubang sejak sebulan yang lalu. Tapi baru mengeluarkan air baru-baru ini," ujar Erna (60), salah seorang warga sekitar menjelaskan kerusakan berupa lubang yang dalam hingga mengeluarkan air tersebut. Semula, kata Erna, jalan itu hanya berlubang saja, dan tidak mengeluarkan air. Namun karena lubangnya semakin dalam sehingga menembus pipa air milik warga, sehingga langsung berubah seperti sumur. Menurutnya, warga terpaksa memasang drum dan kursi sebagai penanda, karena lubang itu sudah sering menyebabkan kecelakaa

Audit Jalan Ir Sutami, Kredibilitas BPK di Pertaruhkan

Gambar
BARAK, (Lampung)- Lambannya kinerja Badan Pemeriksaan Keuangan (BPK) dalam mengaudit proyek preservasi jalan nasional Ir Sutami-Sribawono-SP Sribawono di Provinsi Lampung yang diduga merugikan keuangan negara sekitar Rp 62 miliar, dinilai menjadi pertaruhan bagi kredibilitas BPK RI sendiri. Pasalnya, sudah lewat dari setahun sejak Polda Lampung meminta BPK RI menghitung nilai kerugian negaranya, namun hingga saat ini hasil auditnya belum juga keluar. Sementara penyidik Polda Lampung sendiri sudah menyelesaikan dokumen yang dibutuhkan oleh BPK. "Hasil penghitungannya belum keluar. Mudah-mudahan dalam waktu dekat ini," ungkap Direskrimsus Polda Lampung, Kombes Pol Arie Rachman Nafarin. Arie menjelaskan, pihaknya telah mengirimkan semua dokumen hasil penyelidikan untuk membantu BPK menghitung nilai kerugian negara dalam kasus ini. "Terakhir kita sudah kirimkan dokumen penyelidikan, dan kita tanya apa lagi yang diperlukan. Tapi mereka bilang cukup," ujarnya. Seperti dik

Sedang Ditangani, Jalan Nasional di Tanbu Malah Berlumpur

Gambar
BARAK, (Kalsel)- Kerusakan yang terjadi pada ruas jalan nasional di sekitaran Desa Betung, Kecamatan Kusan Hilir dan Kecamatan Sungai Loban, Kabupaten Tanah Bumbu (Tanbu), Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) semakin parah seiring curah hujan yang terus-menerus mengguyur wilayah setempat. Akibat tingginya curah hujan, jalanan berubah menjadi berlumpur, hingga membuat kendaraan yang melintas ambles. Para pengendara mengeluhkan kondisi tersebut. Seperti halnya diungkapkan Arif, salah seorang pengendara yang tengah melintas dilokasi. "Kondisi semakin memperihatinkan, jalan berubah seperti bubur. Mau sampai kapan seperti ini...? Semoga saja cepat diperbaiki," ujarnya. Menurutnya, kerusakan bukan hanya dikawasan Betung, namun terjadi juga dibeberapa titik lainnya. Kadis PUPR Tanbu, Subhansyah mengungkapkan, jalan yang mengalami kerusakan parah itu merupakan ruas jalan nasional, yang menjadi kewenangan Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Kalsel. "Jalan Pagatan-Betung sedan

PJN III Sumut Pasang Rambu di Jalan Nasional Terkena Abrasi

Gambar
BARAK, (Sumut)- Satuan Kerja Pelaksanaan Jalan Nasional (Satker PJN) Wilayah III Provinsi Sumatera Utara (Sumut) langsung memasang police line dan rambu peringatan dilokasi jalan nasional yang mengalami kerusakan akibat abrasi pantai di Nias. Langkah pengamanan sementara itu dilakukan pada ruas jalan nasional Telukdalam menuju Kota Gunungsitoli, tepatnya antara Jembatan Sa'ua dengan Batu Atola (Batu Lubang). "Dilokasi jalan yang mengalami kerusakan akibat abrasi itu, sudah kami lakukan penanganan sementara sebagai langkah pengamanan. Sudah dipasang police line dan rambu." Demikian disampaikan Kepala Satker PJN Wilayah III Sumut, A Halim kepada infobarak via pesan WhatsApp, Selasa (12/07/2022) malam. Kasatker menjelaskan, begitu mendapat informasi adanya bagian jalan yang ambles, pihaknya langsung menurunkan tim untuk mengambil langkah-langkah penanganan sementara. "Kami akan melakukan yang terbaik untuk memberikan rasa aman dan nyaman bagi masyarakat pengendara,"

Tak Ada Rambu Peringatan, Jalan Nasional di Nias Bahayakan Pengendara

Gambar
BARAK, (Sumut)- Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) Sumut dan jajaran dinilai lamban dalam menangani setiap persoalan yang muncul dilapangan. Seperti halnya penanganan ruas jalan nasional di Telukdalam menuju Kota Gunungsitoli, antara Jembatan Sa'ua dengan Batu Atola (Batu Lubang), Desa Bawoza'ua, Kecamatan Telukdalam yang ambles dan hampir terputus akibat terkikis air laut. Parahnya lagi, jangankan tanda-tanda akan dilakukannya penanganan sementara, rambu peringatan saja tidak terlihat dilokasi ambles. Hal itu dinilai sangat berbahaya bagi masyarakat pengendara. Herman Telaumbanua (38), salah seorang supir travel berharap BBPJN Sumut segera memasang rambu-rambu di titik jalan yang mengalami ambles agar tidak ada pengendara yang celaka. "Kiranya pihak BBPJN punya hati sekedar memasang rambu peringatan, untuk menghindari adanya korban jiwa. Bila perlu segera dibangun," ungkapnya. Sementara Ketua Pemuda Peduli Nias Selatan, Heldys Loi (35) mengatakan, jika ke

171 Km Jalan di Pulau Nias Rusak

Gambar
BARAK, (Sumut)- Kunjungan Kerja (Kunker) Presiden Jokowi didampingi Gubernur Sumut Edy Rahmayadi ke Pulau Nias, Provinsi Sumatera Utara (Sumut) membuka Tabir yang selama ini seakan luput dari pantauan publik, yakni tingginya angka kemiskinan di daerah kepulauan tersebut. Persoalan infrastruktur disinyalir menjadi penyebab utama rendahnya pendapatan perkapita, sehingga Presiden dan Gubernur berpendapat pentingnya pembenahan infrastruktur, terutama jalan dan jembatan. Dalam kunjungan kali ini Presiden dan Gubernur sengaja langsung turun lapangan untuk meninjau langsung peningkatan struktur ruas jalan Laehuwa-Ombolata-Tumula-Faekhuna'a yang direncanakan sepanjang 16 Km dengan anggaran sebesar Rp 32,36 miliar. Diketahui, dari total jalan di Kepulauan Nias sepanjang 263,140 Km, 65 persen atau 171 Km diantaranya masih mengalami kerusakan dari sedang hingga berat. Presiden Jokowi berharap, peningkatan ruas Laehuwa-Ombolata-Tumula-Faekhuna'a bisa rampung tahun depan. "Kemudian unt

Dua Tahun Rusak, Perbaikan Ruas Surakarta-Geyer Tunggu Keputusan Kementerian PUPR

Gambar
BARAK, (Jateng)- Semakin parahnya kerusakan yang terjadi pada ruas jalan Surakarta-Geyer sepanjang 9,46 Km dan ruas Purwodadi-Geyer sepanjang 1,6 Km, membuat warga dan masyarakat pengendara mengelus dada. Bagaimana tidak? Saat musim kemarau jalan tersebut menjadi sangat berdebu, dan saat musim penghujan berubah menjadi becek dan berlumpur. Tidak hanya berlubang dan bergelombang, disepanjang ruas nyaris tidak lagi terlihat badan jalan yang beraspal, karena sudah hancur bercampur tanah. Kondisi itu membuat warga yang bermukim disepanjang ruas tidak lagi nyaman. Sebab setiap ada kendaraan yang melintas, secara otomatis menimbulkan debu yang menyesakkan dada. Sarmo, salah seorang warga sekitar menuturkan, kondisi jalan akan semakin parah saat hujan. "Masya'Allah, itu jalan apa sawah. Jalannya jadi licin sekali," ungkapnya. Kata Sarmo, setiap hari jalan itu selalu ramai dilintasi berbagai jenis kendaraan, mulai dari roda dua, roda empat bahkan lebih. "Saat kering, setiap