Postingan

Menampilkan postingan dari Februari, 2021

Terganggunya Pasokan Kebutuhan Pokok Akibat Jalan Rusak

Gambar
Catatan Redaksi ADA kebijakan yang berpihak pada kepentingan rakyat banyak. Hal itu tak dapat dibantah dengan dalih apapun dan dari celah manapun. Namun ada pula kebijakan yang menyengsarakan orang banyak. Hal ini juga sama tak bisa dibantah walau menggunakan metode pembenaran yang disusun di atas kertas. Kiranya itulah yang terjadi di Kalimantan Selatan (Kalsel) dalam beberapa waktu belakangan ini. Akibat keputusan para pengambil kebijakan yang disinyalir enggan mempertimbangkan kondisi faktual dan kritik publik, rakyat Kalsel harus menghadapi kenyataan langkanya Gas LPG disejumlah daerah. Ya...Hiswana Migas Kalsel merilis, bahwa kelangkaan Gas LPG disejumlah daerah, salah satunya adalah karena terganggunya pasokan dari Depo Pertamina ke sejumlah SPBE didaerah Banjar, Banjarbaru, Banjarmasin, Tanah Laut, hingga Tanah Bumbu. Dan yang paling menggelitik adalah, pasokan terganggu akibat kerusakan parah yang terjadi pada ruas jalan nasional Gubernur Syarkawi. Ada yang mengklaim, bahwa ker

Perbaikan Ruas Kendal-Semarang-Batang Dilanjut

Gambar
BARAK- Satuan Kerja Pelaksanaan Jalan Nasional (Satker PJN) Wilayah III Prov Jateng terus berupaya memperbaiki kerusakan yang terjadi pada ruas jalan nasional Pantai Utara (Pantura) Kendal di Jawa Tengah (Jateng). Adapun upaya penanganan lubang yang dilakukan antara lain patching, sapu lobang dimensi kecil (dimaeter <30cm), cold milling dengan Cold Milling Machine (CMM) untuk lokasi dengan luang menerus, dan untuk lokasi-lokasi yang belum sempat ditangani dipasang rambu peringatan. "Ada empat tim yang dikerahkan setiap harinya, dengan rata-rata 6 Dump Truk Material CAP untuk kebutuhan patching (selain tim CMM) dengan volume rata-rata harian 42 Ton," ujar Kasatker PJN Wilayah III Jateng, Raden Hendriastomo Fiardi, M.Sc via WhatsApp, Rabu (24/02/2021). Selain itu, lanjutnya, ada tim penanganan drainase untuk meminimalisir genangan air pada badan jalan dengan membuat parit-parit sodetan di bahu jalan. Beberapa lokasi lubang yang sudah ditangani dengan patching, lanjutnya, ant

Cuekin Kritik, LPG pun Langka Gegara Jalan Rusak

Gambar
Jalan Nasional Gubernur Syarkawi Sudah Rusak Jauh Sebelum Bencana Banjir BARAK- Himpunan Wiraswasta Nasional Minyak dan Gas Bumi (Hiswana Migas) menuding kerusakan jalan nasional Gubernur Syarkawi menjadi penyebab kelangkaan Gas Elpiji 3 Kg disejumlah daerah, di Kalimantan Selatan (Kalsel). Menurut Hiswana Migas, salah satu akses yang membuat pengiriman Gas Elpiji terhambat adalah, kerusakan parah yang terjadi pada ruas jalan nasional Gubernur Syarkawi. "Jalan itu menjadi jalur distribusi dari Depo LPG Prrtamina di Kabupaten Barito Kuala ke beberapa Stasiun Pengisian Bulk Elpiji (SPBE), seperti ke Banjar, Banjarbaru, Banjarmasin, Tanah Laut, hingga Tanah Bumbu." Demikian diungkapkan Ketua Hiswana Migas Kalsel, H Saibani. "Kami minta pihak terkait segera memperbaikinya. Sebab selama infrastruktur tersebut belum diperbaiki, maka selama itu pula kekurangan suplai Gas akan terjadi," ujarnya layaknya dilansir RadarBanjarimasin, Senin (22/02/2021). Meski demikian, Hiswana

Kerap Sebabkan Kecelakaan, Kerusakan Ruas Pantura Kendal Ditangani

Gambar
BARAK- Kerusakan yang terdapat pada ruas jalan nasional Pantai Utara (Pantura) di Kendal, Jawa Tengah (Jateng), mulai ditangani. Hal itu terlihat dari gambar yang diterima infobarak, Rabu (24/02/2021). Selain melakukan penambalan lubang, Satuan Kerja Pelaksanaan Jalan Nasional (Satker PJN) Wilayah III Jateng juga terlihat memasang rambu-rambu peringatan dibeberapa lokasi. Adapun lokasi kerusakan yang sudah ditangani, terlihat di Km 29+400 Raya Kendal, Km 31+200 Raya Barat Kendal, Km 35+000 Waleri-Batas Kota Kendal, Km 37+800 Waleri-Batas Kota Kendal, dan Km 47+100 Lingkar Waleri. Selain itu, penanganan lubang juga dilakukan pada Km 31+200 Raya Barat Kendal, dan Km 47+000 Lingkar Waleri. Diketahui sebelumnya, dalam dua bulan terakhir, empat pengendara meninggal dunia akibat kerusakan jalan nasional Pantura Kendal. Hal itu diungkap Kanit Laka Lantas Polres Kendal, Iptu Tribudi Hartoto, layaknya dilansir ayosemarang, Senin (22/02/2021). Menurutnya, rata-rata korban terjatuh akibat menerab

4 Nyawah Melayang Dalam 2 Bulan Di Jalan Pantura Kendal

Gambar
BARAK- Dalam dua bulan terakhir, setidaknya sudah empat nyawah pengendara yang melayang sia-sia akibat jalan rusak pada ruas jalan Pantai Utara (Pantura) Kendal, Jawa Tengah (Jateng). Hal itu diungkapkan Kanit Laka Lantas Polres Kendal, Iptu Tribudi Hartoto, Senin (22/02/2021). Menurutnya, rata-rata korban terjatuh akibat menerabas lubang, sehingga terpelanting dan ditabrak oleh kendaraan lain yang datang dari belakang. "Semua korban adalah pengendara roda dua yang tergelincir akibat tidak mengetahui medan jalan yang berlubang," ujarnya. Ada juga pengendara yang berusaha menghindari lubang, sehingga oleng dan terjatuh, dan ditabrak kendaraan lain. Sementara kecelekaan yang mengakibatkan kerugian materil seperti pecah ban, pelek rusak hingga menyebabkan korban luka-luka, katanya, hampir setiap hari terjadi. "Jumlahnya tidak terhitung, sebab rata-rata korban enggan melapor," jelasnya. Dipihak lain, Dinas hingga Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) Wilayah VI

Perbaikan Ruas Puncak-Cianjur Terus Dikebut

Gambar
Berkejaran Dengan Cuaca Ekstrim BARAK- Satuan Kerja Pelaksanaan Jalan Nasional  (Satker PJN) Wilayah V Provinsi Jawa Barat (Jabar) terus mengebut perbaikan jalan rusak pada ruas jalan nasional Cianjur-Cugenang-Cipanas-Puncak Pass. Selain menambal lubang (patching), para pekerja juga terlihat menyusuri seluruh ruas, dan memasang rambu peringatan pada lokasi-lokasi yang dianggap rawan terjadinya kecelakaan dan rawan longsor. Sebelumnya, menanggapi keluhan Pemda dan Polres Cianjur yang meminta perbaikan pada sejumlah titik yang mengalami kerusakan, Kepala Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) VI DKI-Jabar, Hari Suko Setiono  menegaskan, jika pihaknya akan segera menangani setiap kerusakan yang timbul, meskipun berkejaran dengan lubang-lubang baru akibat kikisan air hujan. "Kondisi hujan yang ekstrim, menyebabkan jalan rusak dimana-mana. Tapi kami akan segera melakukan perbaikan," tegasnya. Senada diungkapkan Kawaslap ruas Puncak-Cianjur, Agung Wibowo. Pihaknya akan teru

Barak Dukung Gub Jateng Tegur Kepala BBPJN VII Jateng-DIY

Gambar
BARAK- Langkah Gubernur Jawa Tengah (Jateng) yang selalu merspon positif setiap keluhan masyarakat terkait persoalan jalan rusak, mendapat dukungan dari berbagai kalangan. Salah satunya Barisan Rakyat Anti Korupsi (Barak). "Respon Gubernur Jateng ini patut menjadi referensi bagi daerah lainnya. Jangan hanya menerima laporan ABS dibelakag meja, tapi sesekali luangkan waktu untuk melihat sekaligus merasakan apa yang rakyat alami dilapangan," ujar Kornas Barak, Danil's, saat berada di Kota Mataram, NTB, Jumat (19/02/2021). Danil's kembali menegaskan kritik yang kerap dilontarkannya kepada Direktorat Jenderal Bina Marga (DJBM) Kementerian Pekerjaan Umum Perumahan Rakyat (PUPR) dalam beberapa bulan terakhir ini. "Saat ini Jateng membutuhkan Kepala Balai, Kepala Satker (PJN & P2JN) dan PPK berjiwa pekerja untuk menangani persoalan jalan/jembatan yang ada. Tidak bisa kalau hanya sekedar ditangani dengan cara-cara standar. Butuh langkah-langkah inovatif," jelasn

Sikapi Keluhan Pemda, Satker PJN Wilayah V Jabar Perbaiki Ruas Cianjur-Puncak

Gambar
BARAK- Menyikapi persoalan jalan rusak yang dikeluhkan masyarakat pengendara, Pemkab Cianjur hingga Sat Lantas Polres Cianjur, Satuan Kerja Pelaksanaan Jalan Nasional (Satker PJN) Wilayah V Provinsi Jawa Barat (Jabar) langsung melakukan perbaikan pada sejumlah titik yang mengalami kerusakan. Selain memperbaiki aspal yang mengalami kerusakan seperti terkelupas dan berlubang, nampak juga tim yang bernaung dibawah Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) VI DKI-Jabar, tengah memasang rambu-rambu peringatan pada lokasi-lokasi yang rawan terjadi longsor dan rawan kecelakaan. Pekerjaan pemasangan rambu peringatan dan perbaikan berupa penutupan lubang-lubang (patching) tersebut, mulai dilakukan sejak dari jalan Ir. H Juanda, Cianjur hingga Puncak Pass. Via pesan WhatsApp, Kawaslap ruas Puncak-Cianjur, Agung Wibowo mengungkap, pihaknya sudah, sedang, dan akan terus melakukan perbaikan pada titik-titik jalan yang mengalami kerusakan dan berpotensi menyebabkan kecelakaan. "Selain mela

Mantaaap, Gub Jateng Minta Kepala BBPJN VII Jateng-DIY Patroli Jalan Rusak

Gambar
"Jangan Diam Saja. Kalau Belum Bisa Dibangun, Beri Tanda Biar Tidak Bikin Celaka" BARAK- Kerusakan sejumlah ruas jalan di Provinsi Jawa Tengah (Jateng), termasuk jalan nasional menjadi persoalan tersendiri. Selain mengancam nyawah masyarakat pengendara, kerusakan jalan juga berdampak buruk pada roda perekonomian suatu daerah. Menyikapi persoalan tersebut, Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo, menggelar rapat dengan berbagai pihak terkait, termasuk Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) VII Jateng-DI Yogyakarta. Gubernur yang kerap turun lapangan menyikapi keluhan masyarakatnya itu bahkan akan turun sendiri untuk memantau kondisi kerusakan jalan nasional Pantura yang dikeluhkan masyarakat pengguna jalan. Sebelumnya, Ganjar meminta jalan rusak segera ditangani secara cepat. "Saya minta patroli, pengawasan dan pengamatan kondisi jalan ditingkatkan. Minggu ini semua harus serentak gerak semua, baik Kabupaten/Kota, Provinsi maupun Pusat," tegasnya saat Rakor Kebencana

Banyak Korban Akibat Jalan Rusak, Satker PJN Wil II & V Jabar Diminta Tanggungjawab

Gambar
Ini Tanggapan Kepala BBPJN VI DKI-Jabar BARAK- Timbulnya korban celaka bahkan hingga meninggal dunia akibat mengalami kecelakaan tunggal yang disebabkan jalan rusak di Kabupaten Cianjur, Kepala Daerah dan aparat hukum angkat bicara. Pasalnya, jalan nasional yang membentang di Kabupaten Cianjur ditangani oleh dua Satuan Kerja (Satker) di bawah Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) VI DKI-Jabar, yakni Satker Pelaksanaan Jalan Nasional (PJN) Wilayah II dan Satker PJN Wilayah V Jawa Barat (Jabar). Sebelumnya, Bupati Cianjur, Herman Suherman menuturkan, pihaknya banyak mendapat laporan masyarakat terkait banyaknya lubang yang bertebaran disepanjang jalan jalan nasional dari Perbatasan Kabupaten Bandung Barat hingga Puncak Pass. "Kami akan bersurat ke Kementerian PUPR, agar segera melakukan perbaikan jalan nasional yang mengalami kerusakan. Karena dalam beberapa pekan terakhir, banyak kecelakaan yang menimpa para pengendara, terutama pengendara roda dua," katanya. Pihaknya

Satker PJN IV Jatim Gerak Cepat Tangani Jalan Rusak

Gambar
BARAK- Dalam beberapa waktu belakangan ini, persoalan jalan rusak masih mewarnai halaman media masa di Provinsi Jawa Timur (Jatim). Hal itu memacu semangat para penyelenggara jalan, terutama jalan nasional di bawah Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) VIII Jatim untuk terus bergerak cepat menyelesaikan persoalan yang viral tersebut. Pun demikian PPK 4.2 pada Satuan Kerja (Satker) Pelaksanaan Jalan Nasional (PJN) Wilayah IV Provinsi Jatim yang terus melakukan penanganan terhadap ruas jalan yang ditanganinya. Kepada infobarak, PPK 4.2, Merlan Efendi, ST, M.Si, MT menuturkan, pihaknya terus melakukan penanganan pada ruas jalan nasional yang menjadi kewenangan, yakni pada ruas Kertosono-Jombang-Mojokerto-Gempol. "Kami terus melakukan penanganan berupa penutupan lubang dengan menurunkan tim patching manual (jack hammer) dan tim salob menggunakan alat CMM," ujar Merlan, Senin (15/02/2021). Selain itu, lanjutnya, tim PPK 4.2 juga melaksanakan pekerjaan pengendalian tanaman

Benarkah Ada Peran Broker di BP2JK NTB...?

Gambar
18 Dari 19 Paket Dimenangkan Jasa Konstruksi Luar BARAK- Informasi soal 90 persen pekerjaan konstruksi di Nusa Tenggara Barat (NTB) dimenangkan oleh kontraktor luar, memantik keprihatinan dari berbagai elemen masyarakat. Tak terkecuali Barisan Rakyat Anti Korupsi (Barak). Kornas Barak, Danil's mengingatkan, agar Balai Pelaksana Pemilihan Jasa Konstruksi (BP2JK) NTB tidak main-main. "Kami sangsi jasa konstruksi lokal kalah saing...! Tidak mungkin kualitas jasa konstruksi lokal seburuk itu, sampai 90 persen paket dikuasai jasa konstruksi luar. Kami minta seluruh jajaran BP2JK NTB benar-benar diawasi," tegas Danil's, Minggu (14/02/2021). Berkaca dari pengalaman tahun-tahun sebelumnya, kualitas jasa kontruksi lokal terus menunjukkan trend membaik.  "Makanya kami agak kaget juga kalau jasa konstruksi lokal kalah saing. Tapi tidak apa-apa, tahun ini tim kami akan turun berkala untuk memantau kualitas pekerjaan jasa kontruksi luar yang ditetapkan BP2JK sebagai pemenang

Ditlantas Polda Lampung Temukan Jalan Arteri dan Tol Yang Rusak

Gambar
BARAK- Jajaran Dirlantas Polda Lampung turun langsung melakukan pengecekan kondisi jalan yang rusak dan berpotensi menimbulkan kecelakaan dan kemacetan lalu lintas. Hasil pantauan dari arah Tugu Raden Intan hingga Pos Lantas Tegineneng ditemukan jalan berlubang disekitar jembatan Way Sekampung yang berpotensi terjadinya kecelakaan dan menimbulkan kemacetan. Begitu pula kondisi jalan Tol Trans Sumatera pada ruas Terbanggi-Pematang-Panggang-Kayu Agung, ditemukan kerusakan mulai dari Km 202 hingga hingga 252+800, baik yang sedang diperbaiki maupun yang belum. Dirlantas Polda Lampung, Kombes Pol Donny Sabardi Halomoan Damanik mengungkapkan, personil Kepolisian sudah diturunkan untuk survey terpadu, baik pengecekan jalan rusak, pohon rapuh, rawan longsor dan kawasan rawan banjir. "Kami berupaya mencegah terjadinya kecelakaan saat libur imlek 2021," ujar Donny layaknya dilansir lampost, Jumat (12/02/2021). Begitu juga di rest area, pihaknya sudah menyiagakan personil untuk membantu

Baru di Aspal Langsung Rusak, Kinerja Satker PJN V Jabar Jadi Sorotan

Gambar
BARAK- Belum juga reda soal amblesnya jembatan Rembung pada ruas jalan nasional Pekalongan-Pemalang, kini kualitas aspal gelaran pada jembatan di jalan nasional Sholeh Iskandar Kota Bogor juga dipertanyakan. Bukan hanya masyarakat pengendara, anggota DPRD Kota Bogor juga menyorotnya dengan tajam. Pasalnya, belum lama diperbaiki, gelaran aspalnya kembali mengalami kerusakan hingga membuat permukaan jembatan bergelombang dan membahayakan pengendara. Pantauan wartawan dilapangan, butiran pasir dari lapisan aspal yang rusak, terlihat licin dan setiap saat dapat membuat roda kendaraan tergelincir dan celaka. Ketua Komisi III DPRD Kota Bogor, Zaenul Mutaqin, mempertanyakan kualitas aspal yang digunakan Satker di bawah Direktorat Jenderal Bina Marga (DJBM) Kementerian PUPR tersebut. "Katanya baru kemarin di aspal, sekarang sudah rusak lagi. Seharusnya kualitas aspalnya lebih baik, agar jadi contoh bagi standar mutu jalan lainnya," ujarnya menambahkan, tidak akan lebih baik kalau han

Jembatan Ambles, Penyelenggara Lalai

Gambar
BARAK- Dalam beberapa waktu belakangan, Barisan Rakyat Anti Korupsi (Barak) kerap mengkritisi model penyelengaraan jalan dan jembatan nasional yang menjadi kewenangan Direktorat Jenderal Bina Marga (DJBM) Kementerian Pekerjaan Umum Perumahan Rakyat (PUPR) di wilayah Jawa Tengah (Jateng) hingga DIY. Pasalnya, realitas dilapangan menunjukan, kemantapan jalan nasional diwilayah tersebut menunjukan trend menurun. Hal itu seiring banyaknya keluhan masyarakat dan pengguna jalan, seperti keluhan atas kerusakan dan minimnya drainasi pada ruas jalan nasional Tegal-Pekalongan-Pemalang, rusaknya jalan Kolonel Sugiyono di Bantul, rusaknya jalan Pantura di Kaliwungu yang menjadi kewenangan PPK Waleri-Kendal-Semarang, kerusakan pada bagian grill Underpass Kentungan, dan ter'anyar, adalah amblesnya jembatan Rembung yang berada pada ruas jalan Pantura Pekalongan-Pemalang. Kondisi jembatan yang ambles dengan kemiringan sekitar 30 derajat tersebut, membuat arus lalu lintas tersendat. "Saat ini,

Rusak Sejak Lama, Jalan Nasional di Bantul Kerap Timbulkan Kecelakaan

Gambar
BARAK- Meski sudah rusak sejak lama, jalan belum juga diperbaiki. Itulah yang terjadi pada ruas jalan nasional, Jl Kolonel Sugiyono di simpang empat Klodran ke arah Srandakan. Pemkab Bantul sendiri tidak bisa berbuat banyak. Selain minimnya anggaran, jalan rusak itu juga merupakan jalan nasional yang mejadi kewenangan Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) VII Jateng-DI Yogyakarta. "Jalan Kolonel Sugiyono adalah jalan nasional. Kami belum tahu kapan perbaikannya". Demikian diungkapkan Kepala Bidang Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum, Perumahan, dan Kawasan Permukiman (DPUPKP) Kabupaten Bantul, Eko Budi Santoso, Selasa (02/02/2021). Eko mengungkapkan, ruas jalan tersebut sudah lama rusak dan sudah dilaporkan ke pemerintah pusat. Namun hingga kini belum ada tindak-lanjut. Jalan sekitar 4,5 kilometer itu, lanjut Eko, kerap dilintasi kendaraan bertonase berat seperti truk dan bus, karena kendaraan besar tidak boleh masuk jalur dalam kota. Seperti dilansir harianjogja, Selasa