Cuekin Kritik, LPG pun Langka Gegara Jalan Rusak
Jalan Nasional Gubernur Syarkawi Sudah Rusak Jauh Sebelum Bencana Banjir
BARAK- Himpunan Wiraswasta Nasional Minyak dan Gas Bumi (Hiswana Migas) menuding kerusakan jalan nasional Gubernur Syarkawi menjadi penyebab kelangkaan Gas Elpiji 3 Kg disejumlah daerah, di Kalimantan Selatan (Kalsel).
Menurut Hiswana Migas, salah satu akses yang membuat pengiriman Gas Elpiji terhambat adalah, kerusakan parah yang terjadi pada ruas jalan nasional Gubernur Syarkawi.
"Jalan itu menjadi jalur distribusi dari Depo LPG Prrtamina di Kabupaten Barito Kuala ke beberapa Stasiun Pengisian Bulk Elpiji (SPBE), seperti ke Banjar, Banjarbaru, Banjarmasin, Tanah Laut, hingga Tanah Bumbu."
Demikian diungkapkan Ketua Hiswana Migas Kalsel, H Saibani.
"Kami minta pihak terkait segera memperbaikinya. Sebab selama infrastruktur tersebut belum diperbaiki, maka selama itu pula kekurangan suplai Gas akan terjadi," ujarnya layaknya dilansir RadarBanjarimasin, Senin (22/02/2021).
Meski demikian, Hiswana Migas mencoba mencari cara agar suplai Gas Elpiji tidak lantas hilang sekaligus dari pasaran. Yakni dengan menyewa kapal jenis Landing Craft Tank (LCT) untuk mengangkut truk-truk bermuatan Elpiji dari Depot Mini LPG Pertamina yang ada disekitar Jembatan Barito.
Namun ia mengakui, upaya tersebut belum maksimal. Sebab pendistribusian Gas Elpiji menggunakan LCT memgalami penurunan 30-40 persen dari keperluan per hari.
Karenanya, Hiswana Migas berharap, distribusi Gas Elpiji tetap bisa dilakukan lewat jalur darat, yakni dengan mengijinkan armada pengangkut Gas Elpiji melewati Jembatan Alalak atau Kayutangi Ujung yang masih dalam tahap renovasi. Termasuk pula di ijinkan melewati jembatan Alalak II.
Kelangkaan Gas Elpiji bersubsidi saat ini sangat dikeluhkan masyarakat. Kalaupun ada, harga yang dipatok sangat tinggi.
Seperti yang diterjadi di Kel Mentaos, Kec Banjarbaru Utara, harga Gal Elpiji tabung warna hijau tembus Rp 60 ribu-an.
Menanggapi hal itu, Penjabat Gubernur Kalsel, Safrizal ZA bersama jajaran menggelar rapat virtual bersama PT Pertamina.
Dalam kesempatan itu, Sales Branch Manager Wilayah Kalselteng, Drestanto Nandiwardhana menyampaikan permasalahan utama yang dihadapi saat ini adalah jalur distribusi, mengingat jalan utama (jalan Gubernur Syarkawi) mengalami kerusakan parah.
Menanggapi hal itu, Safrizal mengatakan, telah memberlakukan sistem buka tutup pada ruas jalan Gubernur Syarkawi yang saat ini tengah dalam tahapan perbaikan.
Jangan Hancurkan Perekonomian Nasional
Dipihak lain, Kornas Barak, Danil's, menyesalkan lambannya penanganan kerusakan jalan nasional Gubernur Syarkawi.
"Jalan itu sudah rusak sejak lama. Jauh sebelum terjadinya bencana banjir yang melanda sejumlah wilayah di Kalsel," jelasnya.
SIMAK: https://infobarak.blogspot.com/2020/10/jalan-nasional-kewenangan-bbpjn-xi.html
Ia mengkitik sikap Kementerian Pekerjaan Umum Perumahan Rakyat (PUPR) yang seakan cuek dengan kritik sejak lama tersebut.
"Tahun lalu, kami bahkan meminta Kementerian PUPR mengevaluasi kinerja BPJN Banjarmasin dan jajaran. Tapi kritik itu seakan dicuekin. Dan akhiranya sekarang terbukti menjadi penyebab kelangkaan Gal Elpiji dimasyarakat," sesalnya.
SIMAK: https://infobarak.blogspot.com/2020/10/kinerja-kepala-bbpjn-xi-banjarmasin.html
Karenanya, Danil's meminta Kementerian PUPR membuka ruang publik, agar kinerja para pejabat penyelenggara jalan/jembatan dilapangan tidak semakin menghancurkan roda perekonomian nasional.* (Barak).
Komentar
Posting Komentar