Penanganan Bahu Jalan Rawan Ambles di BBPJN DKI-Jabar Setengah Hati
Catatan Redaksi
SAAT ini, Direktorat Jenderal Bina Marga (DJBM) Kementerian PUPR lewat Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) DKI-Jawa Barat (Jabar) masih terus melakukan pembenahan pada ruas jalan nasional disepanjang pesisir Jabar Selatan.
Amatan redaksi infobarak, Minggu (18/08/2024), sejak memasuki Surade, Sukabumi, kendaraan melintas dengan nyaman tanpa ada goncangan yang berarti. Hal itu menandakan badan jalan sudah dalam keadaan mantap.
Namun ketika memasuki kawasan Jampang Kulon, goncangan kendaraan terasa sangat kuat akibat jalan yang tidak rata. Meskipun tak lagi berlubang, jalan disepanjang Jampangkulon terasa seperti bergelombang akibat banyaknya tambalan bekas patching lama maupun baru.
Begitu pula ketika perjalanan memasuki kawasan perkebunan Cikaso, perjalanan hanya sedikit tersendat lantaran masih ada pembangunan beberapa jembatan baru yang tengah dikerjakan.
Selanjutnya ketika memasuki kawasan perkebunan Agrabinta, perjalanan terasa nyaman meskipun melewati jalan meliuk-liuk (berkelok- red).
Namun dibeberapa spot, ada pemandangan yang kurang sedap, yakni hasil pekerjaan yang kurang maksimal (asal jadi- red).
Hal itu terlihat dari rigid bagian bahu jalannya. Selain hasil rigidnya yang menunjukan batu split nampak menyembul seperti berhamburan keluar, ada pula bahu yang sudah mulai terpisah dengan badan jalan (terbelah).
Retak memanjang dengan celah yang cukup mengkhawatirkan tersebut, dari amatan redaksi, merupakan indikasi ambles yang harus segera diperbaiki kembali. Jika masih dalam masa pemeliharaan, maka PPK harus berani meminta tanggungjawab kontraktor untuk memperbaikinya.
Ruas jalan nasional disepanjang kawasan perkebunan Agrabinta sendiri disebut masih menjadi kewenangan PPK pada Satker Pelaksanaan Jalan Nasional (PJN) Wilayah II Jabar.
Pemandangan menyolok mata kembali ditemukan disekitaran jalan dengan nama Cidaun-Cisela-Cilaki.
Disepanjang ruas tersebut jalan sudah mulus, dan kendaraanpun dapat melintas dengan nyaman tanpa ada goncangan selain karena jalan berkelok.
Namun pada sisi kanan arah Garut Selatan, nampak ada pekerjaan yang sepertinya dikerjakan setengah hati. Hal itu terlihat dari tidak diperbaikinya tembok penahan badan jalan yang sudah hampir ambles, namun langsung di urug menggunakan tanah urugan.
Mendapati hal yang seperti itu, tim redaksi infobarak-pun saling berbisik, "jangan-jangan indikasi longsor itu tidak ditangani untuk menunggu longsor terjadi, agar kemudian dapat menarik anggaran yang besar jika longsor tetiba terjadi".
Tapi itu hanyalah guyonan pelepas lelah dari tim redaksi infobarak dalam perjalanan yang begitu menyita tenaga, dan tidak perlu ditanggapi serius oleh PPK terkait. Sebab dijaman sekarang, tidak mungkin ada yang berpikiran seperti itu.
Guyonan itu lahir dari penampakan pekerjaan, dimana tembok penahan badan jalan yang sudah hancur dan tinggal menunggu hujan deras untuk ambles, langsung ditimpa beban tanah urugan tanpa diperbaiki terlebih dahulu.
Dari informasi yang dihimpun infobarak, ruas jalan dilokasi tersebut menjadi kewenangan PPK 3.1 pada Satker PJN Wilayah III Jabar.
Hingga catatan ini terekspose, redaksi masih menunggu klarifikasi PPK maupun Satker terkait dari upaya konfirmasi yang disampaikan lewat beberapa pihak.* (Barak)
Komentar
Posting Komentar