Postingan

Menampilkan postingan dari Agustus, 2021

Jembatan Alue Pisang Mengkhawatirkan

Gambar
PPK: Segera Tangani Sementara BARAK, (Aceh)- Sejumlah pihak mengkhawatirkan kondisi kerusakan pada bagian abutment jembatan Alue Pisang pada lintasan jalan nasional Meulaboh-Tapaktuan. Keadaan abutment semakin mengkhawatirkan lantaran terus terkikis air dan diterjang banjir. Jika kondisi ini dibiarkan,  dikhawatirkan kerusakan semakin parah dan setiap saat bisa saja ambruk. Amatan media dilapangan, posisi abutment sudah mulai turun akibat tanah pada bagian bawahnya menurun karena terkikis air. Menurut warga sekitar, selain akibat banjir dan terkikis air, usia juga mempengaruhi kondisi fisik jembatan. "Selain kerap diterjang banjir, usia juga mempengaruhi kondisi jembatan. Jika tidak segera diperbaiki, dikhawatirkan akan memakan korban," ujar Asep, salah seorang warga Gampong Alue Pisang, Kecamatan Jeumpa, Abdya, layaknya dilansir anteroaceh, Jum'at (27/08/2021). Menanggapi hal itu, PPK 2.3 pada PJN II Aceh, Andrian menuturkan, secara struktur jembatan Alue Pisang masih cu

Tengah Dibangun BBWSCC Senilai Rp 9,3 M, Turap Situ Kelapa Dua Ambruk

Gambar
BARAK, (Banten)- Bangunan Turap Situ Kelapa Dua yang tengah dibangun oleh Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung-Cisadane (BBWSCC) pada Direktorat Jenderal Sumber Daya Air (DJSDA) Kementerian PUPR di Kabupaten Tangerang, Provinsi Banten, mengalami ambruk pada Rabu (25/08/2021). Bangunan ambruk diduga lantaran tidak kuat menahan beban lumpur yang dikeruk dari dasar situ Kelapa Dua sendiri. Ketua RT 04/04 Kelapa Dua, Muhamad mengungkapkan, ambruknya turap tersebut disertai bunyi gemuruh yang cukup keras. "Sengaja saya videokan, karena baru sekitar tujuh hari dibangun langsung jebol," ujar Muhamad layaknya dilansir liputan6, Kamis (25/08/2021). Ia juga mengungkapkan, karena pembangunan tersebut menggunakan uang rakyat, maka pengawasan harus dilakukan secara ketat. "Jangan sampai pekerjaannya asal-asalan," tegasnya. Hidayat, salah seorang warga Kelurahan Kelapa Dua menjelaskan, jika lumpur dari Situ berasal dari sedimentasi drainase perumahan kawasan Gading Serpong. Ia men

Serap Anggaran Puluhan Miliar, Jalan Nasional Kalteng Ditanami Pisang

Gambar
BARAK, (Kalteng)- Protes jalan nasional Kalahien-Buntok-Ampah (KBA) yang dibiarkan rusak parah dengan lubang-lubang yang cukup dalam, warga akhirnya menanam pohon pisang berjejer dilokasi jalan yang rusak. Protes itu terpaksa dilakukan warga, lantaran Satker PJN Wilayah III Kalteng tak juga memperbaiki kerusakan yang ada, sementara warga tahu ada puluhan miliar anggaran APBN bagi penanganan efektif dan preservasi ruas tersebut sejak TA 2020 hingga 2021 ini. Diketahui warga, pada TA 2021 ini saja, ada anggaran APBN sebesar Rp 4,3 miliar untuk penanganan ruas KBA, yang kontraknya dimenangkan oleh PT Bogajaya Tirta Marga. Menurut warga, mestinya ruas jalan KBA sudah ditangani sejak TA 2020 lalu, mengingat adanya APBN yang dikucurkan pemerintah pusat dengan nilai yang lebih besar. "Ruas KBA adalah jalur vital yang menghubungkan dua Kabupaten dan satu Kota, yakni Kota Palangkaraya, Kab Barito Selatan, dan Kab Barito Timur. Karenanya mesti ditangani dengan serius, agar membawa nilai man

PJN I Banten Benahi Ruas SBM

Gambar
Penertiban Odol Masih Sebatas Retorika BARAK, (Banten)- Sejak beberapa bulan terakhir, Satuan Kerja Pelaksanaan Jalan Nasional (Satker PJN) Wilayah I Banten terus menggenjot penanganan ruas Serdang-Bojonegara-Merak (SBM). Ruas utama yang melintasi kawasan industri raksasa disepanjang pantai utara Provinsi Banten tersebut, kini sudah mulai terlihat terbenahi dengan baik. Pantauan infobarak pada Minggu (22/08/2021) kemarin, nampak para pekerja berjibaku dengan alat berat. Sebagian dari pekerja terlihat mengerjakan saluran drainase yang selama ini belum sepenuhnya tersedia. Sementara sebagian besar lainnya nampak tengah sibuk mengerjakan pelebaran pada sisi kiri dan kanan jalan. Pengaturan arus lalu lintas pun terlihat berjalan baik. Informasi yang diperoleh infobarak, pembenahan ruas SBM menggunakan skema Multy Years Contrac (MYC) TA 2021-2022. Namun mengingat fakta lapangan yang masih sangat memperihatinkan, sebaik apapun PJN I Banten membenahi kerusakan yang ada, dipastikan tidak akan

Jusuf Hamka: Biaya Konstruksi Tol Landed Rp 500 M - Rp 700 M Per Km

Gambar
BARAK, (Jakarta)- Usai membuat heboh publik dengan membeberkan dugaan "pemerasan" oleh Bank Syariah, kini Jusuf Hamka kembali mengejutkan publik tanah air dengan pernyataannya tentang mahalnya biaya konstruksi jalan Tol. "Jalan Tol itu ada yang dibikin oleh pemerintah, dan ada yang swasta. Bikin jalan Tol itu gampang, karena sudah ada SOP-nya. Tanah pemerintah yang bebaskan, konstruksinya kami yang bikin." Hal itu diungkapkan Jusuf Hamka dalam wawancara santai di Chanel YouTube Rafi Ahmad dan Nagita Slavina. "Bisnis Tol ini selain padat karya, juga padat modal. Untuk Tol Landed biaya konstruksinya antara Rp 500 hingga Rp 700 miliar per kilometer. Sedangkan untuk elevated biaya konstruksinya kurang lebih mencapai Rp 1,6 triliun per kilometer," ujarnya. Ungkapan Jusuf Hamka ini cukup mengejutkan ditengah gencarnya kritikan tentang semakin mahalnya biaya konstruksi Jalan Tol dari tahun ke tahun.* (Barak)

Kontraktor di Bali Kewalahan, Dapat 3 Paket di 3 Satker

Gambar
BARAK, (Bali)- Amburadulnya kinerja pengadaan barang dan jasa pemerintah di Balai Pelaksana Pemilihan Jasa Konstruksi (BP2JK) kembali  menjadi sorotan. Pasalnya, akibat "ulah" BP2JK yang memenangkan 3 (tiga) paket proyek konstruksi jalan/jembatan sekaligus dalam  waktu yang hampir bersamaan kepada satu kontraktor, membuat pekerjaan konstruksi jalan  nasional di Provinsi Bali tidak tertangani dengan baik. Meskipun tidak ada aturan yang melarang satu kontraktor boleh mendapatkan satu paket proyek disetiap Satker, namun  mestinya BP2JK menakar kemampuan perusahaan jasa konstruksi tersebut, baik dari sisi tenaga kerja, material maupun peralatan. Demikian diungkapkan Koordinator Divisi Investigasi dan Pelaporan Barisan Rakyat Anti Korupsi (Barak), Dedi, menanggapi lambannya perbaikan kerusakan yang terdapat pada ruas jalan nasional Singaraja-Denpasar, di Prov Bali. "Memang dapatnya masing-masing satu paket ditiap Satker. Tapi karena ada tiga Satker, maka kontraktor harus meny

Usai Jembatan Jelarai, Penangan Darurat Longsor Malinau Juga Rampung Sehari

Gambar
BARAK, (Kaltara)- Balai Pelaksana Jalan Nasional (BPJN) Kalimantan Utara (Kaltara) terus melakukan yang terbaik untuk mencapai target fisik penyelenggaraan jalan dan jembatan nasional di Kaltara. Setelah sebelumnya merampungkan konstruksi fisik sekaligus membuka akses jembatan Jelarai tepat waktu sesuai kontrak selama 90 hari kerja, Rabu (04/08/2021), BPJN Kaltara kembali merampungkan penanganan sementara berupa pembuatan jembatan darurat di jalan nasional Malinau-Bulungan. Kepala Satker PJN Wilayah Kaltara, Andi Nugroho Jati mengungkapkan, begitu mendapat laporan adanya bagian box culvert yang tergerus air hingga menyebabkan terjadinya longsor, pihaknya langsung bergerak dengan menurunkan tim teknis dan alat berat untuk penanganan darurat. "Akibat curah hujan yang cukup tinggi, box culvert rusak dan menyebabkan jalan ambles. Tapi Alhamdulillah langsung ditangani oleh teman-teman PPK," jelasnya, Rabu (04/08/2021). Dikutip tribunkaltara, pantauan lapangan menunjukkan, bahwa pe

3 Tahun Biarkan Jalan Rusak, BPJN Bengkulu Layak di Evaluasi

Gambar
BARAK, (Bengkulu)- "Pembiaran" jalan rusak yang diduga dilakukan oleh Balai Pelaksana Jalan Nasional (BPJN) Bengkulu dan jajaran Satker/PPK terkait, dipandang sebagai sikap abainya negara dalam memenuhi kebutuhan rakyat akan infrastruktur. Kornas Barak, Danil's menilai, terlalu lama bagi Direktorat Jenderal Bina Marga (DJBM) Kementerian PUPR untuk melihat realita dilapangan, bahwa lemahnya pelayanan infrastruktur dibeberapa Balai, Satker dan PPK itu ada. "Kami ragu jika para penentu kebijakan tidak tahu persoalan ini...? Yang jelas jalan itu sudah ambles sejak tahun  2019," tegasnya. Lemahnya pelayanan pada tataran penyelenggara lapangan seperti ini, mestinya bisa di antisipasi oleh DJBM dengan evaluasi berkala, agar  rakyat tidak menganggap pemerintah abai terhadap kepentingan rakyat jelata. "Sampai disini publik melihat, negara seakan menunjukkan ketidakberpihakkan terhadap kepentingan rakyat jelata. Kalau memang analogi anggaran negara masih seperti mema

Potensi "Perang Saudara" Akibat Ulah Para Buzzer

Gambar
Obroloan Seruput Kopi (2) SEMAKIN hari publik kian jengah dengan ulah para Buzzer yang terus menunjukkan eksistensinya dalam  menciptakan sekat antar  kelompok, golongan, ras, bahkan agama. Para Buzzer nampak tidak lagi menghiraukan potensi terjadinya "perang saudara" akibat ulahnya membangun tembok sekat berdinding kebencian diantara kelompok yang belum sepenuhnya berdamai sejak Pilpres beberapa tahun silam. Meskipun yang masih nampak jelas belum sepenuhnya  berdamai hanyalah segelintir pada tataran menengah, namun pupuk sentimen bahkan  kebencian yang terus ditabur para Buzzer, bukan tidak  mungkin akan menumbuhkan kembali benih-benih kebencian masa lalu. Perdamaian yang telah dicapai pada tataran elit dan akar rumput, bisa dipastikan akan sia-sia jika para Buzzer yang menguasai media framing terus memupuk komentar-komentar penuh kebencian. Apakah para Buzzer itu pejuang demokrasi yang menjunjung nilai-nilai kebhinekaan...? Dapat dipastikan, para Buzzer bukanlah pejuang, me

Kebangetan, Rusak Sejak 2019 Belum Juga Diperbaiki

Gambar
BARAK, (Bengkulu)- Keluhan akan kerusakan ruas jalan nasional tidak hanya dilontarkan masyarakat pengendara. Terbaru, Kepala Desa Talang Empat, Kecamatan Karang Tinggi, Kabupaten Bengkulu Tengah, Provinsi Bengkulu, Taeran, kembali mengeluhkan kerusakan yang terjadi pada ruas jalan nasional di wilayahnya. Taeran pun mendesak pemerintah pusat, segera memperbaiki kerusakan tersebut, agar tidak menjadi petaka bagi masyarakat pengendara. Menurut Taeran, saat ini kerusakan berupa ambles akibat tergerus air semakin melebar, bahkan hampir memakan hingga separuh badan jalan. Akibatnya, kata Taeran, banyak pengendara sepeda motor yang mengalami kecelakaan akibat menghindari tabrakan dengan kendaraan yang datang dari arah yang berlawanan. "Kerusakan Jalan ini sudah terjadi sejak tahun 2019 lalu. Ada dua titik yang mengalami kerusakan parah hingga seperti jurang terjal di Desa Talang Empat," jelasnya. Hingga kini, lanjutnya, belum juga terlihat adanya perhatian dari pemerintah untuk memp