3 Tahun Biarkan Jalan Rusak, BPJN Bengkulu Layak di Evaluasi
BARAK, (Bengkulu)- "Pembiaran" jalan rusak yang diduga dilakukan oleh Balai Pelaksana Jalan Nasional (BPJN) Bengkulu dan jajaran Satker/PPK terkait, dipandang sebagai sikap abainya negara dalam memenuhi kebutuhan rakyat akan infrastruktur.
Kornas Barak, Danil's menilai, terlalu lama bagi Direktorat Jenderal Bina Marga (DJBM) Kementerian PUPR untuk melihat realita dilapangan, bahwa lemahnya pelayanan infrastruktur dibeberapa Balai, Satker dan PPK itu ada.
"Kami ragu jika para penentu kebijakan tidak tahu persoalan ini...? Yang jelas jalan itu sudah ambles sejak tahun 2019," tegasnya.
Lemahnya pelayanan pada tataran penyelenggara lapangan seperti ini, mestinya bisa di antisipasi oleh DJBM dengan evaluasi berkala, agar rakyat tidak menganggap pemerintah abai terhadap kepentingan rakyat jelata.
"Sampai disini publik melihat, negara seakan menunjukkan ketidakberpihakkan terhadap kepentingan rakyat jelata. Kalau memang analogi anggaran negara masih seperti memakai handuk sehabis mandi, "Ditarik keatas paha kesingkap, ditarik kebawah dada kelihatan", mestinya hentikan sementara proyek-proyek ambisius, seperti IKN, Tol, Waduk dan lain sebagainya, agar penanganan infrastruktur krusial bisa langsung dilakukan sebelum memakan korban," ujar Kornas Barak, Danil's, Kamis (05/08/2021).
Persoalan "pembiaran" terhadap infrastruktur yang rusak, lanjutnya, tidak boleh dipandang sebagai hal yang sepele.
"Ini "tamparan" bagi DJBM, dan PPK, Kasatker, hingga Kabalai terkait layak di evaluasi, bahkan langsung diganti sebagai bentuk pertanggungjawaban. Terlebih Kades merilis, sudah banyak korban yang celaka akibat rusaknya jalan tersebut," tandasnya.
Sebelumnya, Kades Talang Empat, Kecamatan Karang Tinggi, Kabupaten Bengkulu Tengah, Bangkulu, Taeran, mengeluhkan kondisi kerusakan yang terjadi pada ruas jalan nasional diwilayahnya.
Akibat dua titik kerusakan berupa ambles di Desanya, kata Taeran, sudah banyak pengendara motor yang mengalami kecelakaan karena menghindari tabrakan dengan kendaraan yang datang dari arah berlawanan.
"Kerusakan jalan ini sudah terjadi sejak tahun 2019. Kami harap segera diperbaiki. Jangan menunggu ada korban dulu baru bergerak," ujarnya dikutip bengkuluekspres, Selasa (03/08/2021).* (Barak)
Komentar
Posting Komentar