Postingan

Menampilkan postingan dari Januari, 2021

Satker Wilayah II Jatim Tangani Lubang di Ruas Caruban-Madiun & Ponorogo-Madiun

Gambar
BARAK- Meski baru beberapa hari menjabat, Kepala Satuan Kerja Pelaksanaan Jalan Nasional (Satker PJN) Wilayah II Provinsi Jawa Timur (Jatim), Sifa Udukha, ST, MT, langsung tancap gas perbaiki jalan rusak dan berlubang akibat kendaraan over tonase dan curah hujan yang cukup tinggi diwilayah Jatim belakangan ini. "Curah hujan yang cukup tinggi, ditambah kendaraan over tonase, bikin jalan mudah rusak. Tapi tim kami dilapangan sudah dan sedang menangani setiap kerusakan yang timbul," ujar Kasatker PJN Wilayah II Jatim, Sifa Udukha pada infobarak, Sabtu (30/01/2021). Kasatker yang baru beberapa hari menjabat itu juga menjelaskan, jika Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) pada Satker PJN Wilayah II Jatim, Syaiful Fajat, ST, MT bersama tim Sapu Lobang (Salob) PPK 2.2 (Mantingan-Ngawi-Maospati-Ponorogo-Madiun-Caruban) sudah dan akan terus menutup setiap lubang yang timbul dan membahayakan para pengandara. "Kami yang berada dibawah Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) VIII Su

5 Tim Reaksi Cepat PPK 4.2 Tangani Lubang di Jalan Nasional Surabaya-Madiun

Gambar
BARAK- Merespon kritik publik atas rusaknya ruas jalan nasional Surabaya-Madiun, PPK 4.2 menurunkan 5 (lima) Tim Reaksi Cepat untuk menangani kerusakan yang ada. Pantauan infobarak menunjukan, ke-5 Tim Reaksi Cepat PPK 4.2 tengah berusaha menutup lubang-lubang yang ada, berkejaran dengan cuaca hujan yang tidak menentu. PPK 4.2 Satker PJN Wilayah IV Jatim, Merlan Efendi, ST, M.Si, MT mengungkapkan, dari panjang ruas yang ditangani pihaknya 107 Km, sebagian ada yang masih masa pemeliharaan oleh kontraktor, dan sebagian ditangani oleh Tim Reaksi Cepat PPK 4.2. "Kita fokus untuk mengerjakan lubang-lubang yang yang berbahaya bagi para pengendara, diluar yang masih menjadi kewenangan kontraktor dalam masa pemeliharaan," ujarnya via pesan WhatsApp, Sabtu (30/01/2021). PPK yang baru mendapat tugas penyelenggaraan jalan/jembatan pada ruas Surabaya-Madiun itu juga menjelaskan, ada lima Tim Reaksi Cepat yang diturunkan PPK 4.2 setiap harinya. "Tim itu terbagi menjadi dua,  terdiri

3 Bulan 7 Nyawah Melayang di Jalan Nasional Surabaya-Madiun

Gambar
BARAK- Satuan Lalu Lintas Polres Mojokerto berinisiatif melakukan pengecatan pada bagian jalan yang berlubang di sepanjang jalan nasional Trowulan hingga By Pass Mojokerto. Pengecatan menggunakan cat semprot warna putih tersebut dimaksudkan untuk menandai posisi jalan berlubang, agar para pengendara terhindar dari kecelakaan. "Kami tandai dengan cat putih, agar pengendara bisa melihat dan berhati-hati sehingga terhindar dari kecelakaan lalu lintas. Jalan berlubang itu sangat berbahaya, terutama saat hujan dan malam hari, pengendara bisa oleng dan terjatuh, bahkan bisa terlindas oleh kendaraan lain yang sama-sama melintas dilokasi yang sama," ujar Kasat Lantas Polres Mojokerto, AKP Randy Asdar. Ia mengungkapkan, pihaknya sudah berkoordinasi dgn Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) VIII Surabaya terkait rusaknya jalan nasional Surabaya-Madiun. "Saat ini sedang berlangsung penambalan dibeberapa titik seperti di Trowulan dan Sooko. Penanganan sementara berupa penam

Inilah Anggaran Rp 702,8 M Yang Diserap BBPJN II Medan TA 2020

Gambar
BARAK- Sepanjang TA 2020, Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) II Medan setidaknya telah menyerap anggaran sebesar Rp 702,8 miliar bagi survey, pemeliharaan, rekonstruksi, dan pembangunan pembangunan jalan dan jembatan nasional diwilayah Provinsi Sumatera Utara (Sumut). Anggaran itu antara lain digunakan untuk pemgadaan peralatan dan mesin sebesar Rp 144,9 juta, preservasi jalan Pangurungan-Nainggolan Rp 76,2 miliar, pembebasan lahan Satker Wilayah II Sumut Rp 60,8 miliar, preservasi jalan dan jembatan Dolok Sanggul-Siborong Borong Rp 49,1 miliar, preservasi jalan dan jembatan Batas Prov Aceh-Batas Kota Sidikalang-Panji-Batas Kab Samosir dan jalan dalam kota Sidikalang Rp 38 miliar, dan preservasi jalan dan jembatan Batas Kab Dairi-Dolok Sanggul sebesar Rp 34,8 miliar. Kemudian ada pula realisasi anggaran untuk penggantian jembatan Aek Tano Ponggol (MYC) sebesar Rp 30 miliar, preservasi jalan jembatan Batas Kab Tobasa-Silimbat-Parapat-Sp Silangit-Bandara Silangit Rp 19,9 mili

PPK 1.2 PJN I Kalbar Langsung Perbaiki Pasangan Batu Yang Sempat Rusak

Gambar
BARAK- Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) 1.2 pada Satker Pelaksanaan Jalan Nasional (PJN) Wilayah I Provinsi Kalimantan Barat (Kalbar) langsung merespon dengan memperbaiki kerusakan yang terjadi pada pekerjaan pasangan batu di ruas jalan nasional Batas Kota Pontianak-Simpang Ampar. PPK 1.2 ruas Dalam Kota Pontianak, dan Batas Kota Pontianak-Simpang Ampar, Rifki menjelaskan, begitu mendapat informasi soal adanya pasangan batu yang mengalami kerusakan, pihaknya langsung turun lapangan untuk proses perbaikan. "Alhamdulillah, semua kerusakan, baik yang ambrol maupun yang terindikasi akan mengalami kerusakan berupa retak-retak sudah kami tangani," ujarnya via selular kepada infobarak, Rabu (27/01/2021). Ia juga menjelaskan, jika kerusakan yang terjadi pada bagian pasangan batu tersebut akibat banjir pada awal Desember 2020 dan awal Januari 2021. "Baik kerusakan yang terjadi pada STA 33+770 maupun indikasi kerusakan berupa retak-retak pada STA 34+025, sudah kami perbaiki. Kerusak

Ada Pohon Pisang Ditengah Jalan Nasional Tuban

Gambar
BARAK- Kerusakan yang terdapat pada ruas jalan nasional di Tuban, Jawa Timur (Jatim) masih menjadi momok bagi para pengendara, baik roda dua maupun roda empat. Lubang-lubang yang bertebaran membuat pengguna jalan was-was, karena bisa saja menimbulkan kecelakaan. Sebagai penanda sekaligus protes, wargapun akhirnya menanam pohon pisang, seperti yg terlihat disekitara Desa Tunah, Kecamatan Semanding, Jatim, Senin (25/01/2021). Pemkab Tuban sendiri tak bisa berbuat banyak, karena perbaikan pada ruas jalan nasional meruoakan tanggungjawab pemerintah pusat. "Kewenangan pembangunan dan perawatan jalan nasional ada di BBPJN," ujar Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kab Tuban, Agung Supriadi, kepada wartawan, Senin (25/01/2021). Dia menjelaskan, pihaknya sudah berkoordinasi dengan Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) VIII Surabaya berkaitan dengan pembangunan dan perbaikan jalan Pantura yang melintasi wilayah Tuban. "Pemkab sudah menyampaikan keluhan

Nyawah Pengendara Melayang Akibat Jalan Rusak, Warga & Polisi Tambal Jalan Nasional

Gambar
BARAK- Warga dan anggota Kepolisian berinisiatif menangani kerusakan jalan di Jember, Jawa Timur (Jatim). Seperti yang terlihat pada Minggu (24/01/2021), pihak Kepolisian dari Polsek Sumbersari bersama warga berinisiatif menambal jalan berlubang di Kecamatan Sumbersari. Penambalan jalan berlubang itu diantaranya dilakukan di Jl Yos Sudarso, Kelurahan Wirolegi. "Kami bersama masyarakat menggelar kegiatan tambal jalan berlubang," ujar Kapolsek Sumbersari, Kompol Faruk Mustafa Kamil. Kegiatan itu dimaksudkan untuk mengurangi lubang yang bertebaran disejumlah ruas jalan, termasuk di Jl Yos Sudarso, karena dijalan tersebut banyak ditemukan jalan berlubang dan aspal yang mengelupas. Lubang-lubang yang bertebaran itu, kata Faruk, berpotensi menimbulkan kecelakaan lalu lintas, dan jika terus dibiarkan, akan menimbulkan kerusakan yang lebih parah. "Dengan tertutupnya lubang, kami berharap bisa memberikan rasa aman dan nyaman bagi masyarakat pengendara. Sekaligus juga meminimalisi

Proyek Jalan Nasional Senilai Rp 49 M di BPJN Pontianak Alami Kerusakan Dini

Gambar
BARAK- Proyek pembangunan jalan nasional di Kalimantan Barat (Kalbar) mengalami kerusakan dini. Susunan batu (Barau) penahan bahu jalan Trans Kalimantan yang belum genap sebulan selesai dikerjakan, ambrol pada Kamis (21/01/2021). Lokasi pekerjaan yang mengalami kerusakan dini itu terlihat disekitaran Desa Teluk Bakung, Kecamatan Sungai Ambawang, Kabupaten Kubu Raya, Kalbar. Rodes, salah seorang warga Teluk Bakung mengatakan, proyek jalan hotmix dan Barau itu baru selesai dikerjakan pada Desember 2020 lalu. Meski demikian, kondisinya saat ini sudah banyak yang rusak, terutama pada pasangan penahan bahu jalan. Kerusakan itu mulai dari retak-retak hingga ambrol. "Saya melihat proyek ini kurang maksimal. Itu terlihat dari tanah urugkan yang semula menggunakan tanah merah. Namun setelah diketahui licin usai disiram hujan, sehingga menyebabkan kemacetan, oleh pelaksana akhirnya diganti dengan tanah latrit," ungkap Rodes. Kurang maksimalnya pengerjaan proyek tersebut juga terlihat d

Pejabat Penyelenggara Jalan Nasional di Jateng Perlu Dirombak

Gambar
BARAK- Kinerja penyelenggaraan jalan/jembatan yang menjadi kewenangan pemerintah pusat di wilayah Jawa Tengah (Jateng) terus menjadi sorotan media. Setelah sebelumnya ruas Tegal-Slawi, ruas Soepardjo Roestam di Purwokerto, dan Batang-Rembang, kini ruas Solo-Sragen pun menjadi viral. Kerusakan jalan yang sudah dikritik sejak jaman Kompeni, dan masih terjadi hingga saat ini, menjadi indikasi, bahwa pejabat penyelenggara jalan/jembatan nasional yang ditempatkan di wilayah Jateng belum mampu menganalisa persoalan secara menyeluruh, mulai dari potensi kerusakan hingga metode penanganan yang tepat. Karenanya, Kornas Barak, Danil's menilai, kinerja penyelenggaraan jalan nasional Solo-Sragen sangat jauh dari harapan. "Mestinya pihak Balai dan Satker/PPK bersama P2JN dapat melakukan kajian menyeluruh untuk mendeteksi potensi kerusakan hingga metode penanganan, agar persoalan yang sudah terjadi sejak jaman Kompeni tidak berlanjut turun-temurun hingga sekarang," tegasnya. Karenanya,

Mengupas Persoalan Korupsi Dari Akarnya

Gambar
Bag: 2 Seberapa Efektif & Efisienkah E-KATALOG...? Oleh: Danil's TAK hanya berhenti seputaran "permainan" pada survey harga satuan, namun perilaku korupsi semakin terbuka lebar lewat kebijakan-kebijakan yang sepintas terlihat sebagai bentuk transparansi penyelenggaraan anggara, namun sejatinya justeru semakin mengaburkan makna dari transparansi itu sendiri. Publik tentu pernah mendengar tentang E-KATALOG yang dikelola oleh Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP)...! Siapa sajakah yang bisa mengakses dan menawarkan barang/jasanya lewat E-KATALOG...? Kemudian apa saja syarat-syarat yang harus dilewati oleh setiap penyedia barang/jasa untuk bisa masuk E-KATALOG...? Dan bagaimana dengan persaingan harga yang terjadi dalam E-KATALOG...? Dari berbagai diskusi dengan sejumlah sumber berkompeten, didapati informasi yang cukup mencengangkan, bahwa tidak setiap pelaku usaha dapat bersaing menawarkan produk dan jasa mereka secara digital melalui E-KATALOG. Mere

Mengupas Persoalan Korupsi Dari Akarnya

Gambar
Bag: 1 Terhipnotis Aksi SuperHiro Oleh: Danil's SEAKAN luput dari sistem pencegahan, jarang sekali ada yang mengupas akar persoalan yang menjadi sumber malapetaka terjadinya "perampokan uang negara" (korupsi-red) lewat jalan kekuasaan/kewenangan. Publik seakan terhipnotis dengan aksi-aksi "SuperHiro" penangkapan para pelaku korupsi, yang terkadang "digoreng" hingga menjadi bahan konsumsi publik paling "renyah" untuk disantap kapan saja. Siapa yang mau membantah, jika dari masa ke masa, fokus pemberantasan korupsi masih bekutat sebatas penangkapan dan pemenjaraan para pelakunya...??? Jika saja pola seperti ini masih terus dipertahankan, maka tidak akan cukup jeruji penjara dinegeri ini menampung para pelaku korupsi yang terus berevolusi seiring perkembangan jaman dan tekhnologi. Benar, bahwa pemerintah dan para penegak hukum, hingga lembaga-lembaga non pemerintah telah berupaya mengambil langkah-langkah pencegahan, baik lewat sosialisasi, semi

Kantong Semen pun Jadi Rambu Peringatan Jalan Nasional Rusak di Gresik

Gambar
Dicari Pejabat Penyelenggara Berjiwa Pekerja BARAK- Akhir tahun 2020 dinilai menjadi akhir yang tidak menggembirakan bagi masyarakat pengguna jalan pada ruas jalan nasional Cerme-Bunder di Kabupaten Gresik, Jawa Timur (Jatim). Jika didaerah lain rambu peringatan terbuat dari bahan papan berpenyangga kayu ataupun besi, namun kondisi tak lazim didapati pada ruas jalan nasional Cerme-Bunder. Bagaimana tidak...? Pada ruas jalan tersebut, terdapat pemandangan yang menyolok mata. Kantong bekas semen berpenyangga papan dan di apit batu pun menjadi rambu peringatan bagi para pengendara, agar tidak terperosok dijalan yang rusak. Penanda itupun diperkirakan atas inisiatif warga sekitar, mengingat jalan berlubang yang kerap tergenang air saat turun hujan. Tak hanya memberi tanda menggunakan kantong semen, terkadang warga juga berinisiatif menutup lubang-lubang yang bertebaran dengan menggunakan pasir maupun tanah. Namun material tanah dan pasir hanya mampu bertahan dalam waktu singkat, karena aka