Perdjoangan PPK 3.3 PJN III BPJN Kalbar Tangani Longsoran Saat Arus Mudik Berlangsung
BARAK, (Kalbar)- Tak banyak yang tahu, betapa kerasnya perdjoangan Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Kalimantan Barat (Kalbar) dan jajaran selama musim mudik lebaran Idul Fitri 1445 (2024) kemarin.
Hujan dengan intensitas tinggi yang mengguyur kawasan hutan belantara Kalimantan, membuat jalan nasional penghubung Indonesia-Malaysia (PLBN) Badau mengalami longsor disejumlah titik. Kejadian itu membuat badan jalan tertimbun material longsor hingga jalur transportasi pun sempat terputus.
Beruntung, Balai yang di nakhodai Handiayana selaku penanggungkawab ruas memiliki tim yang sangat solid dan sigap merespon setiap musibah (bencana-red) yang terjadi.
Kecekatan itu nampak jelas dari penanganan bencana longsor yang terjadi pada ruas jalan Lanjak-Benua Martinus, tepatnya di Km 768+300, 768+800, dan Km 770+100 di Desa Sungai Abau, Kecamatan Batang Lupar, Kabupaten Kapuas Hulu.
Longsor pada tiga titik dengan estimasi bidang longsor sepanjang 5, 10, hingga 50 meter, dengan ketinggian bervariasi antara 5-8 meter, dan volume material longsoran yang diatas 5.000 m3 itu sempat membuat arus lalu lintas terganggu, baik dari arah Indonesia menuju Malaysia maupun sebaliknya.
Tak butuh waktu lalu, Kamis (11/04/2024), PPK 3.3 pada Satker Pelaksanaan Jalan Nasional (PJN) Wilayah III Kalbar, dengan sigap langsung memobilisasi peralatan dan personel untuk melakukan penanganan dilapangan, hingga material longsoran pun bisa tertangani dalam hitungan jam.
Namun, pada Jum'at (12/04/2024), longsor susulan kembali terjadi dikawasan Genting Lanjak. Hal itu pun kembali direspon dengan cepat oleh tim Satker yang dipimpin Kasatker Hendrik, yang sebelumnya sudah teruji kesigapannya dalam merespon setiap peraoalan selama menjadi Kepala Satker PJN dan P2JN di Provinsi Banten.
Tak ingin jalur transportasi terganggu dalam waktu yang lama, PPK 3.3 pada Satker PJN Wilayah III Kalbar langsung menurunkan alat berat tambahan untuk mempercepat proses penggusuran timbunan tanah yang menutupi badan jalan.
"Dua unit Ekscavator, empat unit DT, satu unit Wheelloader, dan satu unit Backhoeloader kami kerahkan, hingga akhirnya akses kembali normal pada sore harinya," ujar PPK 3.3 PJN Wilayah III Kalbar, Sri Bintang Pamungkas.
Pada Minggu (14/04/2024), lanjutnya, timnya dibantu anggota TNI dan Polri setempat, masih melanjutkan pembersihan material longsor dengan cara disiram menggunakan air tegangan tinggi, serta mengangkut sisa tumpukan tanah agar tidak mengganggu arus lalu lintas.
Tak berhenti sampai disitu, pada Senin (15/04/2024), longsor susulan kembali terjadi di dua lokasi sekaligus dikawasan Genting Lanjak. Dengan semangat yang tetap menggelora, tim PPK langsung melakukan penanganan darurat, agar tidak sampai menggnggu arus transportasi pada jalur penghubung kedua negara tetangga tersebut.
Tak butuh waktu lama, Kepala BPJN Kalbar dan tim juga turun langsung untuk memantau perkembangan, sekaligus mengambil sample untuk perencanaan penanganan secara permanen.
"Meski berkejaran dengan cuaca tidak menentu, akhirnya kami bisa melakukan penanganan dengan baik. Semua tumpukan tanah yang menutupi badan jalan rampung dibersihkan seluruhnya pada Sabtu (20/04/2024). Ini tak luput dari dukungan masyarakat dan TNI/Polri," ungkapnya kepada infobarak, Selasa (23/04/2024).
Tak berpuas diri dengan penanganan yang telah dilakukan, PPK 3.3 juga mengantisipasi potensi longsor susulan dengan membuat kemiringan baru (resloping-red).
Kepala BPJN Kalbar, Handiayana mengatakan, untuk penanganan permanen pasca terjadinya longsor, pihaknya akan terlebih dahulu menganalisa lereng dengan kajian yang terencana dan terukur.
"Yang jelas, pembersihan semua material longsoran sudh rampung sejak 20 April 2024. Arus lalu lintas juga sekarang sudah kembali normal seperti biasanya," jelasnya dilansir antaranews, kemarin.* (Barak)
Komentar
Posting Komentar