Jalan Nasional di Pulau Sumatera Aman & Nyaman Bagi Pemudik
BARAK, (Jakarta)- Seakan tak mau kalah dari Pulau Jawa, sepuluh Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) dan Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) di Pulau Sumatera juga berlomba-lomba mengejar tingkat kemantapan jalan dan jembatan sebagai rangkaian dari persiapan arus mudik lebaran Idul Fitri 1 Syawal 1445 Hijriyah.
Merunut dari data dan informasi yang berhasil infobarak himpun dalam sebulan terakhir (03 Maret- 03 April 2024), berbagai upaya dilakukan BBPJN dan BPJN se-Sumatera untuk mewujudkan layanan infrastruktur yang layak, aman dan nyaman selama musim mudik 2024 berlangsung.
BPJN Lampung misalnya, berhasil membuat jalan Lintas Timur, Lintas Tengah, dan Lintas Barat hingga penghubung lintas menjadi zero pothole (nol-lubang). Hal itu bahkan dicapai sejak H-10, melampaui tenggat waktu yang ditetapkan pada H-7 lebaran.
Hal sama juga diwujudkan oleh BBPJN Sumatera Selatan (Sumsel). Balai yang di nakhodai Hardy Siahaan ini berhasil membuat seluruh jalan nasional yang menjadi kewenangannya mulus jelang arus mudik berlangsung. Hal itu terwujud, lantaran seluruh komponen bergerak serentak, mulai dari Balai, Satker hingga jajaran PPK sebagai garda terdepan yang mengetahui secara pasti perkembangan kondisi tiap-tiap ruas dari waktu ke waktu.
Perdjoangan BPJN Jambi, Bengkulu, Sumatera Barat (Sumbar), hingga Riau juga tak kalah kerasnya. Sebab ruas jalan nasional di empat provinsi ini terbilang paling banyak mengalami kerusakan, baik akibat bencana alam (tanah longsor dan banjir) maupun akibat kegiatan pertambangan illegal yang menggunakan jalan umum sebagai jalur angkutannya.
Namun dengan berbagai upaya yang terkadang sulit bagi kebanyakan orang, Balai-Balai ini mampu mengatasinya, hingga akhirnya kini seluruh ruas aman dan nyaman bagi masyarakat pemudik.
Begitu pula dengan BBPJN Sumatera Utara (Sumut) dan BPJN Aceh. Dua Balai ini tak kalah gesitnya dengan Balai-Balai lainnya di Pulau Sumatera. Hal itu tergambar dari kesiapan jalur mudik yang sudah dicapai, bahkan sebelum tenggat waktu yang ditetapkan pemerintah berakhir.
Meskipun dihadapkan dengan beban kerja yang terbilang berat dan sulit, baik akibat bencana alam berupa tanah longsor, tanah bergerak akibat patahan bumi, dan cuaca hujan dengan curah tinggi, namun gerak serentak jajaran Satker dan PPK di dua provinsi tersebut berhasil mengatasi semua persoalan yang muncul.
Demikian pula yang dilakukan BPJN Kepulauan Riau (Kepri) dan BPJN Bangka Belitung (Babel). Meskipun BPJN Babel sempat menuai kritik lantaran diduga melaksanakan pekerjaan pemeliharaan rutin (PKT- red) menggunakan alat berat dan tidak menggunakan tenaga kerja lokal, namun secara garis besar ruas jalan nasional di dua provinsi ini siap bagi pemudik. BPJN Kepri telah mampu mewujudkan infrastruktur jalan dan jembatan yang layak, aman dan nyaman bagi masyarakat di pulau-pulau terluar.* (Barak)
Komentar
Posting Komentar