Resmikan Jembatan Gantung Baleraja, Kementerian PUPR Diapresiasi Komisi V DPR & Bupati Subang
BARAK, (Jabar)- Bersama sejumlah pihak, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono meresmikan pembangunan jembatan gantung Baleraja di Kabupaten Indramayu, Jawa Barat (Jabar).
Hadir dalam acara gunting-pita tersebut, Anggota Komisi V DPR RI Dedi Wahidi, Bupati Indramayu Nina Agustina, Dirjen Bina Marga Hedy Rahadian, Kepala Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) DKI-Jabar Brawijaya, Staf Ahli Menteri PUPR Bidang Teknologi, Industri dan Lingkungan Endra S Atmawidjaya, Kepala Satker dan Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) pada lingkungan BBPJN DKI-Jabar dan dan berbagai pihak lainnya.
Dalam keterangannya yang dilansir laman resmi Kementerian PUPR pu.go.id mengungkapkan, pembangunan jembatan gantung tersebut sejalan dengan perintah Presiden Jokowi untuk membangun prasarana kemasyarakatan yang langsung menyentuh kebutuhan dasar masyarakat luas.
Pembangunan jembatan gantung itu juga, lanjutnya, merupakan jawaban atas aspirasi Anggota Komisi V DPR pada TA 2022 lalu.
"Jika dulu masyarakat menyeberang menggunakan perahu getek, sekarang sudah ada jembatan gantung. Ini untuk mempermudah akses masyarakat banyak," ujarnya.
Ditempat yang sama, Anggota Komisi V DPR Dedi Wahidi menyampaikan apresiasi atas dibangunnya jembatan gantung yang menghubungkan Desa Baleraja di Kab Indramayu dengan Deaa Sidajaya di Kab Subang dan sebaliknya.
"Sebelum ada jembatan gantung ini, lebih dari 30 ribu lebih masyarakat pekerja dari Indramayu yang menuju pabrik sepatu di Subang harus memutar hingga 34 Km. Bukan hanya karyawan, warga yang menuju pasar Haurgelis dan ke Rumah Sakit dan anak-anak sekolah juga. Sekarang gak perlu lagi memutar, karena sudah ada jembatan gantung Baleraja," ucapnya.
Apresiasi juga disampaikan Bupati Subang Nina Agustina, baik kepada Kementerian PUPR dan jajaran maupun kepada Anggota Komisi V DPR RI.
"Jembatan gantung ini membawa nilai manfaat besar bagi masyarakat Subang. Kami sangat bersukur," tuturnya.
Sementara Kepala BBPJN DKI-Jabar Brawijaya menjelaskan, pembangunan jembatan gantung yang membentang di atas sungai Cipunagara itu dilaksanakan pada TA 2022 lalu.
"Ini bagian dari dari tiga jembatan gantung dengan spesifikasi teknis yang sama, yakni sepanjang 180 meter dengan bentang tengah sepanjang 120 meter, seperti halnya jembatan gantung Bondan di Cimanuk dan jembatan gantung Waled di perbatasan Jawa Tengah (Jateng). Ketiga jembatan gantung ini menelan biaya hingga 30,7 miliar. Tapi khusus untuk jembatan gantung Baleraja, anggarannya sebesar Rp 10,27 miliar," ungkapnya.* (Barak)
Komentar
Posting Komentar