Inspektorat Diminta Audit Khusus BP2JK Aceh
Satu Kontraktor Dapat Tiga Paket Besar Dalam Waktu Hampir Bersamaan
BARAK, (Aceh)- Inspektorat Kementerian PUPR diminta turunkan tim audit untuk mengaudit khusus penyelenggaraan tender di Balai Pelaksana Pemilihan Jasa Konstruksi (BP2JK) Aceh.
Permintaan itu disampaikan sejumlah elemen masyarakat Aceh lantaran adanya dugaan kongkalingkong (persekongkolan- red) dalam tender tiga paket pekerjaan konstruksi yang ada di Balai Wilayah Sungai (BWS) Aceh.
Tiga paket konstruksi yang lelangnya di nilai janggal itu terdiri atas Pembangunan Jaringan Irigasi Lhok Guci di Aceh Barat senilai Rp 26,5 miliar, Pembangunan Jaringan Irigasi Jambo di Aceh Jaya senilai Rp 24,8 miliar, dan Rehabilitasi Bendungan D.I Kreung Pase senilai Rp 22,8 miliar.
Ketiga paket tersebut dimenangkan kepada satu perusahaan jasa konstruksi, yakni PT AP.
Hal itupun langsung menjadi sorotan banyak pihak, salah satunya Koordinator Transparansi Tender Indoneaia, Nasruddin Bahar.
Ia menyebutkan, saat proses tender, tepatnya usai tahap evaluasi, seluruh perusahaan dinyatakan tidak memenuhi syarat, dan dinyatakan gugur. Hal itu terjadi pada tender paket Pembangunan Jaringan Irigasi Jambo Aye di Aceh Utara senilai Rp 24,8 miliar.
"Hampir semua perusahaan berpengalaman, bukan perusahaan baru. Tapi semuanya gugur dengan alasan sepele," ujarnya disitat ajnn, Jum'at (22/12/2023).
Perusahaan yang memenangkan ketiga paket tersebut, katanya, hampir mustahil bisa memenuhi persyaratan tender.
"Bagaimanapun, hampir bisa dipastikan adanya kesamaan personil dan peralatan yang jelas dilarang bagi perusahaan yang mengajukan penawaran pada paket yang berbeda," ungkapnya.
Begitu pula soal pengalaman perusahaan maupun personilnya, yang jika tidak di upload pada aplikasi SIMPAN, maka dianggap tidak ada.
Karenanya ia meminta Inpektorat Kementerian PUPR segera menggelar audit khusus terhadap kinerja pengadaan barang/jasa BP2JK Aceh.* (Barak)
Komentar
Posting Komentar