Mudik Via Cadas Pangerang, Wisata Sekaligus Kenang Sejarah
BARAK, (Jabar)- Sejak beberapa tahun lalu, jalan Cadas Pangerang sudah dibuat sedemikian rupa agar aman dan nyaman bagi masyarakat pengendara.
Tak terkecuali jelang arus mudik lebaran (Idul Fitri) 1444 H 2023 ini, PPK/Satker dibawah Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) DKI-Jawa Barat (Jabar) telah berupaya maksimal membuat kondisi jalan nasional Cadas Pangerang jauh lebih baik dari sebelumnya.
Hasilnya, masyarakat yang melakukan perjalanan mudik lewat Cadas Pangerang pun dipastikan bisa sambil memanjakan mata dengan rindangnya pepohonan, perbukitan bahkan persawahan disepanjang perjalanan.
Jalan Cadas Pangerang sendiri merupakan jalan penghubung wilayah Bandung dengan Cirebon hingga Provinsi Jawa Tengah (Jateng). Jalan ini berkelok yang diapit tebing-tebing menjulang serta jurang yang cukup curam.
Bentangan jalan ini sepanjang 11 Km, yang berada sekitar 6 Km dari pusat kota Sumedang, tepatnya masuk dalam kawasan Kecamatan Pamulihan, Kabupaten Sumedang.
Namun dibalik pesona yang ditawarkan disepanjang perjalanan, ada sejarah panjang kala pertama kali jalan ini dibangun.
Dari catata sejarah, jalan Cadas Pangerang dibangun pada tahun 1808, saat jaman penjajahan Kolonial Belanda, dibawah perintah Gubernur Jenderal Herman Willem Deandels.
Kala itu Deandels berambisi membangun jalan akses penghubung Pulau Jawa dari Anyer (Banten) hingga Panarukan (Jawa Timur), yang lebih dikenal dengan Proyek Jaringan Jalan Raya Pos (de gorte postweg) sepanjang 1.044 Km.
Pada masa pembangunannya, Gubernur Jenderal Herman Willem Deandels memerintahkan warga dari Sumedang, Garut, Tasikmalaya, Subang dan Indramayu untuk mengerjakannya dengan peralatan seadanya.
Demi tercapainya ambisi besar sang Gubernur Jenderal Kolonial, ribuan warga yang dipekerjakan paksa untuk membangun jalan tersebut pun mati secara mengenaskan. Ada yang karena kelaparan, terserang penyakit malaria, hingga diterkam binatang buas penghuni hutan belantara.
Meski demikian, pengorbanan para pejuang infrastruktur itu tak sia-sia tertelan jaman. Para pemudik kini dapat menikmati hasilnya dengan aman dan nyaman diatas jalan berkelok yang dihiasi pemandangan yang menyejukkan mata.* (Barak)
Komentar
Posting Komentar