Sebabkan Kecelakaan, Ruas PJN II Lampung Rusak Lagi
BARAK, (Lampung)- Warga Batu Brak mengeluhkan kerusakan pada ruas jalan nasional, tepatnya di perbatasan Desa Kotabesi dengan Desa Kerang, Kecamatan Batu Brak.
Pasalnya kerusakan berulang itu beberapa kali menyebabkan pengendara mengalami Kecelakaan.
Fery, salah seorang warga Desa Kerang mengungkapkan, kerusakan berupa berlubang sudah terjadi sejak beberapa bulan terakhir, dengan kedalaman sekitar 15-20 Cm.
Tak hanya dinilai menghambat aktifitas warga, kerusakan juga menjadi penyebab pengendara celaka.
Jum'at (27/01/2023) kemarin, sekitar pukul 19:40 WIB, seorang pengendara asal Kecamatan Souh terjatuh karena tidak sempat menghindari lubang yang ada. Akibatnya, korban mengalami memar dan lecet pada beberapa bagian tubuhnya. Beruntung, warga langsung memberikan pertolongan dengan membawa korban ke fasiltas kesehatan setempat untuk mendapatkan perawatan.
"Korban bernama Wilianto, hendak pulang ke Souh menggunakan sepeda motor Mio GT warna merah. Setibanya dilokasi, korban kaget mendapati lubang yang tidak terlihat dari kejauhan. Karena tidak sempat menghindar, akhirnya korban terjatuh dan dilarikan ke Puskesmas terdekat," ungkap Fery seperti dilansir kupastuntas, Senin (30/01/2023).
Posisi jalan yang sudah langganan rusak itu, lanjutnya, berada persis pada bagian jalan yang menikung. Lebih-lebih dengan minimnya penerangan saat malam hari, sangat membahayakan keselamatan masyarakat pengendara.
Baiman, salah seorang warga lainnya berharap, pemerintah segera memperbaiki kerusakan yang ada, agar tidak membahayakan pengguna jalan.
"Kami harapkan segera diperbaiki, karena ini jalan nasional yang ramai kendaraan. Kalau tidak diperbaiki, kami khawatir akan menimbulkan korban celaka yang lebih banyak lagi," ungkapnya.
Menurutnya, kerusakan dilokasi tersebut sudah beberapa kali diperbaiki dengan cara tambal sulam, namun tidak pernah bertahan lama, dan kembali rusak.
Dipihak lain, koordinator lapangan pada Satker Pelaksanaan Jalan Nasional (PJN) Wilayah II Provinsi Lampung, Rusmadi Gani mengaku, pihaknya akan segera berkoordinasi dengan kontraktor agar memperbaiki kerusakan yang ada.
"Nanti kita minta kontraktor memperbaikinya," kata Rusmadi.
Ia mengatakan, dilokasi kerusakan terdapat mata air yang menggenangi badan jalan. Hal itulah yang menyebabkan kerusakan terus terjadi setiap kali perbaikan dilakukan.
"Kita akan membuat saluran pembuangan. Tapi harus ada persetujuan dari warga boleh atau tidaknya lahannya digunakan. Kita pernah mengusulkan untuk membuat saluran air, tapi ada warga yang tidak setuju karena dikhawatirkan bisa berdampak pada kebun milik warga," jelasnya.* (Barak)
Komentar
Posting Komentar