Preservasi Jalan Kalahien-Buntok-Ampah Disinyalir Serampangan


BARAK, (Kalteng)- Miris, pekerjaan dengan nilai puluhan miliar, kini belum juga rampung walau sudah lewat jauh dari waktu kontrak induk.

Adalah paket Preservasi Jalan Kalahien-Buntok-Ampah di Kabupaten Barito Selatan, Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng), yang kini masih dikerjakan setelah masa kontraknya diperpanjang (Addendum).

Aparat Desa hingga tokoh masyarakat pun angkat bicara menyoal pekerjaan yang disinyalir dilakukan secara serampangan tersebut.

Ketua RT/RW 41/05, Hendri Djahan menduga, proyek jalan diwilayahnya itu dikerjakan tidak profesional.

"Dari awal sampe sekarang, kami tidak tahu dimana papan plang proyek ini dipasang. Jadi kami tidak tahu anggarannya berapa. Dari Maret 2022 hingga hari ini proyeknya masih dikerjakan. Bisa dibilang proyek ini abal-abal," kata Hendri.

Senada dengan H. Sujana, salah seorang tokoh masyarakat Barito Selatan. Ia merasa sangat terganggu dengan rusaknya jalan utama yang tengah dikerjakan oleh PT Kalindra Utama tersebut.

"Saya menganggap, kontraktornya tidak professional. Tanah urugnya berupa tanah liat, kalau kena air hujan jadinya hancur. Kami menduga pekerjaan itu tidak sesuai spek, karena sudah beberapa kali ganti tanah gagal terus," ungkapnya disitat nusakalimantan, pekan lalu.

Dipihak lain, PPK pada Satker Pelaksanaan Jalan Nasional (PJN) Wilayah III Provinsi Kalteng, Achmad Heryadi beralasan, lambannya pekerjaan paket Kalahien-Buntok-Ampah disebabkan cuaca hujan yang tidak menentu.

"Selain angkutan barang, cuaca juga sangat mempengaruhi, sehingga pekerjaan terlambat," ujarnya.

Ia mengungkapkan, paket Kalahien-Buntok-Ampah merupakan paket pekerjaan kontrak preservasi single years menggunakannya APBN murni TA 2022 sebesar Rp 53 miliar setelah dilakukan addendum.

"Anggaran itu untuk satu paket, termasuk pekerjaan yang sudah selesai, seperti rehab minor dijalan Pahlawan, dan Salsabillah hingga Bundaran Sanggo," jelasnya seperti dilansir beritamerdekaonline, Kamis (02/02/2023).

Dijelaskannya Heryadi, untuk pekerjaan timbunan agregat A dan B sudah dilakukan, termasuk pada lokasi rawan banjir seperti di Desa Lembeng.

"Sekarang tinggal pengaspalan sepanjang 980 meter, di jalan Asam 2,4 Km, dan pekerjaan agregat sepanjang 1,4 Km juga tengah dilaksanakan," jelasnya.

Ia menegaskan, kontraktor tetap bertanggungjawab melanjutkan pekerjaan meskipun dimasa denda.

Diketahui, paket pekerjaan Preservasi Jalan Kalahien-Buntok-Ampah dimenangkan oleh PT Kalindra Utama dengan kontrak induk sebesar Rp 51,6 miliar, atau selisih sebesar Rp 1,053 miliar dari pagu anggaran yang sebesar Rp 52,6 miliar. Namun setelah di addendum, nilainya melonjak diatas pagu hingga sekitar Rp 53 miliar.

Sementara untuk paket pengawasannya sendiri dimenangkan oleh PT Global Profex Synergy dengan nilai kontrak sebesar Rp 2,134 miliar,  atau selisih sekitar Rp 368 juta dari pagu sebesar Rp 2,503 miliar.* (Barak)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tunjangan Kinerja PNS Kementerian PUPR Diusulkan Naik 100 Persen

Dukung Pengembangan Kawasan, BBPJN Sumut Bangun Jl Lingkar Ir Soekarno Siborongborong

Penanganan Bahu Jalan Rawan Ambles di BBPJN DKI-Jabar Setengah Hati