Pemimpin
Ia adalah sang pecinta sejati,
Yang lahir dari rahim ibu pertiwi.
Meski cintanya terkadang sulit dimengerti,
Dan hanya mampu di'urai lewat sya'ir-sya'ir sufi,
Yang pasti ia mencintai dari hati yang suci.
Tak ada yang sangsi soal tepati janji,
Sebab dikelilingi para penya'ir sejati,
Cintanya bukanlah sebuah misteri,
Yang mengendap di kedalaman hati,
Namun mengalir lewat urat nadi,
Dan terbukti dari hasil yang tak ternilai.
Cintanya bagai jemari merangkai silaturrahmi,
Yang mampu menyelami segala hati,
Hingga tiada jeruji yang bisa menghalangi.
Cintanya adalah penyerahan diri,
Yang memberinya energi dalam berbhakti,
Hingga ia tak pernah risau akan hari nanti,
Sebab ia memimpin sepenuh hati.
Cintanya mampu menyingkap tabir,
Dari tajamnya kritik yang bertubi-tubi,
Hatinya tak pernah di dera rasa sakit,
Sebab ia adalah pecinta yang sejati.
Wahai jiwa-jiwa yang terpanggil,
Jangan hiasi hati dengan rasa benci,
Tebarlah cinta bagai pemimpin,
Yang tiada pamrih dalam mengabdi.* (Barak)
Komentar
Posting Komentar