Mimpi Kemenhub Menuju Zero Odol 2023
BARAK, (Jakarta)- Kementerian Perhubungan disebut-sebut tengah memasuki tahap pemantapan menuju program zero Over Dimension Over Load (Odol) bagi kendaraan angkutan barang pada awal tahun 2023.
"Peta jalan tahap pemantapan pelaksanaan Zero Odol 2023 kini memasuki masa sosialisasi dan edukasi tahap final," ungkap Direktur Lalu Lintas jalan pada Ditjen Perhubungan Darat (Hubdar) Kementerian Perhubungan, Cucu Mulyana dalam diskusi daring, di Jakarta, Kamis (15/12/2022).
Cucu menjelaskan, selama ini Ditjen Hubdar telah berupaya melakukan sosialisasi dan edukasi kepada pengemudi truk, termasuk ke asosiasi, karoseri, perusahaan logistik hingga operator tentang ketentuan dan larangan bagi kendaraan Odol.
Selain itu, Kemenhub bersama Polri juga, katanya, terus melakukan pengawasan dan penindakan, mulai dari transfer muatan hingga penilangan.
Ia menyebutkan, medio Januari hingga November 2022, pihaknya telah memeriksa sebanyak 1,9 juta kendaraan.
Dari jumlah tersebut, lanjutnya, sekitar 29 persen kendaraan dinyatakan melanggar ketentuan, dengan jenis pelanggaran daya angkut mulai dari 5-40 persen, dan sisanya merupakan pelanggaran dokumen.
"Kendaraan yang kami periksa ini yang masuk jembatan timbang. Bisa jadi lebih banyak kendaraan yang tidak masuk jembatan timbang," imbuhnya disitat kabarbisnis kemarin.
Sebelum masuk tahap zero Odol, tambah Cucu, pihaknya tengah memperbaiki tata kelola uji berkala, seperti proses Sertifikasi Registrasi Uji Tipe (SURT), dan Surat Keputusan Rancang Bangun (SKRB.
Diketahui, keberadaan truk-truk Odol dinilai sangat merugikan negara dan masyarakat secara luas. Data Kementerian PUPR menunjukkan, pemerintah setidaknya harus menguras anggaran negara sekitar Rp 43 triliun per tahun untuk memperbaiki jalan/jembatan yang rusak akibat kerap dilintasi kendaraan-kendaraan Odol.
Dipihak lain, Kornas Barak, Danil's, memandang target zero Odol-nya Kemenhub masih akan menjadi mimpi yang tak pasti. Sebab hingga Desember 2022, langkah-langkah Kemenhub menuju zero Odol sebagian besar masih sebatas data, belum menyentuh pada kondisi real dilapangan.
"Salah satu contohnya di Banten. Kami belum pernah sekalipun menemukan adanya petugas Kemenhub yang menghelat sosialisasi ataupun pengenalan program zero Odol disepanjang ruas Serang-Cilegon maupun Serdang-Bojonegara-Merak. Padahal dua ruas itu rerata dikuasai Odol," sesalnya.* (Barak)
Komentar
Posting Komentar