Lagi, Pekerjaan BBWS Amburadul...?


BARAK, (Jatim)- Setelah sebelumnya warga mengeluhkan paket pekerjaan penguatan tebing Sungai Dumagin senilai Rp 20,4 miliar oleh Balai Wilayah Sungai (BWS) Sulawesi I di Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan, Provinsi Sulawesi Utara (Sulut), kini pekerjaan pengendali banjir  jalan akses menuju Bandara Juanda di Kabupaten Sidoarjo senilai Rp 25,3 miliar oleh Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Brantas juga dinilai amburadul dan diprediksi tidak akan selesai tepat waktu.

Diketahui, pekerjaan itu dilaksanakan oleh PT Diantas Jaya Mandiri dengan kontrak bernomor PB.02.01-AM.07.1/1181 TA 2021-2022 menggunakan sumber dana dari DIPA Satker Non Vertikal Tertentu (SNVT) Pelaksanaan Jaringan Sumber Daya Air (PJSA) dibawah BBWS Brantas, pada Direktorat Jenderal Sumber Daya Air (DJSDA) Kementerian PUPR.


Dilansir bidiknasional.com yang melakukan penelusuran langsung, mulai dari lokasi pekerjaan utama Rumah Pompa di Jl Raya Juanda Desa Semambung hingga pekerjaan revetmen pasangan batu di Desa Sedati Gedeh, hingga Rabu (02/11/2022) dan Kamis (27/11/2022), pekerjaan masih belum menunjukkan proses penyelesaian (masih tahap pelaksanaan- Red).

Dari pekerjaan konstruksi dinding beton dan perkuatan tebing Sungai Soerokromo, belum nampak tanda-tanda pekerjaan akan selesai tepat waktu. Begitu pula alat bantu utama pekerjaan berupa tandem roller dan molen beton yang tidak beroperasi (mangkrak). Kedua alat itu diduga tidak sesuai standar.


Pada pekerjaan perkuatan tebing sendiri, disinyalir minim tenaga kerja berkompeten, dan minim pengawasan. Dasar sungai sepanjang 1,5 Km nampak dipenuhi tumpukan tanah hingga menutup aliran air. Tanah itu diduga berasal dari normalisasi sungai.

Selain itu, ditemukan juga indikasi rangkaian kolom praktis dikerjakan asal-asalan. Hal itu terlihat dari pasangan cincin begel yang tidak beraturan, dan sambungan sloof beton pada struktur dinding yang tidak terikat.


Temuan lainnya, yakni pekerjaan pengecoran sloof beton yang dikerjakan secara manual.

Begitu pula pekerjaan revetmen pasangan batu Semampir belum menunjukkan capaian progres yang baik, masih adanya aktifitas pembersihan daerah kerja dan pepohonan, dan pekerjaan pasangan batu yang tidak disertai pengendalian air untuk menjaga mutu pekerjaan.* (Barak)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tunjangan Kinerja PNS Kementerian PUPR Diusulkan Naik 100 Persen

Dukung Pengembangan Kawasan, BBPJN Sumut Bangun Jl Lingkar Ir Soekarno Siborongborong

Penanganan Bahu Jalan Rawan Ambles di BBPJN DKI-Jabar Setengah Hati