Jembatan Ploso Gairahkan Perekonomian Warga
BARAK, (Jatim)- Pembangunan jembatan Ploso (MYC) oleh PPK 4.6 pada Satker Pelaksanaan Jalan Nasional (PJN) Wilayah IV Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) Jatim-Bali, dinilai membawa dampak besar bagi tumbuh-kembangnya roda perekonomian secara luas.
Bagaimana tidak...? Jembatan Ploso dibangun untuk memudahkan aksesibilitas dan transportasi warga di sekitar sungai Brantas, Jombang, mengingat Ploso menjadi titik pertemuan empat kabupaten yakni Jombang, Mojokerto, Nganjuk, dan Lamongan.
Dengan semakin bertumbuhnya jumlah penduduk, maka jembatan Ploso dapat mempermudah mobilisasi warga dan tranportasi barang, mengingat banyaknya pabrik dan pergudangan di kawasan tersebut.
Semula Ploso hanya memiliki jembatan existing berjenis jembatan rangka yang menghubungkan kawasan Jombang dan Ploso. Karena kondisinya yang tidak memungkinkan, seringkali di atas jembatan itu terjadi kemacetan dengan antrian yang cukup panjang.
Setelah jembatan Ploso terbangun, kondisi itu menjadi berubah menjadi seratus delapan puluh derajat. Di samping jembatan lama yang tetap di fungsikan, jembatan Ploso baru merupakan jembatan berjenis girder beton yang membentang di atas sungai Brantas sejauh 350 meter dari jembatan Ploso lama.
Hingga kini, hampir setahun jembatan itu diresmikan, kontraktor pelaksana masih terus memantau perkembangan kondisi konstruksinya dari waktu ke waktu.
"Karena masih dalam masa pemeliharaan, kontraktor masih terus memantau kondisi konstruksinya dari waktu ke waktu. Begitu pula jika terdapat kerusakan seiring waktu, itu langsung diperbaiki," ujar Kasatker PJN Wilayah IV Jatim, Akmizal, via pesan WhatsApp kepada infobarak, Selasa (27/12/2022).
Herlambang, salah seorang warga Jombang yang kerap melintas dijembatan baru tersebut mengungkapkan, sejak jembatan baru diresmikan, akses warga jadi lebih mudah.
"Kami merasakan manfaat yang luar biasa dari jembatan itu dalam keseharian kami," ungkapnya.* (Barak)
Komentar
Posting Komentar