Jalan Nasional di Wisata Siring Pagatan Ditambal
BARAK, (Kalsel)- Sejak beberapa bulan terakhir, ruas jalan nasional di sekitar kawasan wisata Siring Pagatan, Kabupaten Tanah Bumbu, Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) mengalami kerusakan cukup parah.
Kerusakan pada ruas jalan Trans Kalimantan penghubung Tanah Bumbu dengan Tanah Grogot serta Kabupaten Paser di Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) itu dinilai sudah pada tahap yang mengkhawatirkan, karena sangat berpotensi mencelakakan pengendara.
Baik pengendara, warga maupun para pedagang kulineran disekitar lokasi, rerata mengeluhkan kondisi yang ada. Saat hujan, lubang-lubang berbagai ukuran ditengah jalan itu terlihat bagai kubangan musiman.
Warga berharap, pihak Satker/PPK segera melakukan perbaikan, agar tidak terjadi kecelakaan lalu lintas.
Arfan, salah seorang warga Tanah Bumbu mengaku, dirinya sangat kesulitan saat melintas, lantaran harus menghindari lubang-lubang yang tergenang air.
"Saya yang mengendarai kendaraan roda empat saja hampir tersangkut dilubang berukuran besar dan dalam. Untung saja saya masih bisa menghindar dengan melintas pada sisi lain yang masih relatif mudah untuk dilewati," ujarnya dilansir banjarmasinpost, Rabu (30/11/2022).
Menurutnya, kerusakan pada ruas jalan nasional itu sangat berpengaruh pada pertumbuhan ekonomi daerah. Terlebih yang cukup parahnya berada dilokasi wisata.
Senada diungkapkan Kepala Desa Sungai Lembu, Dirhamsyah. Ia mengeluhkan kerusakan pada ruas jalan dikawasan wisata tersebut.
"Kondisi jalannya masih banyak lubang, dan belum ada perbaikan," katanya.
Terpisah, PPK 1.2 pada Satker Pelaksanaan Jalan Nasional (PJN) Wilayah I Kalsel, Saleh mengungkapkan, saat ini pihaknya sedang menangani kerusakan dilokasi dengan patching.
"Dilokasi itu, sudah pernah kita tangani tahun lalu, karena anggaran yang tersedia memang hanya bisa untuk pemeliharaan rutin," ujarnya kepada infobarak via pesan WhatsApp, Kamis (01/12/2022).
Ia mengakui, jika kerusakan dilokasi tersebut sudah lumayan parah. Hal itu disebabkan karena usia perkerasan sudah cukup tua, dan adanya tembok penahan erosi disisi pantai yang membuat air tertahan.
"Tapi untuk itu kita sudah tangani dengan membuat sodetan. Hanya saja sepertinya belum memadai," tandasnya.* (Barak)
Komentar
Posting Komentar