Coretan Rumah Cuklik: Beban Bumi Makin Berat

Oleh: Kang Agun Gunanjar


BELAKANGAN ini, berbagai bencana terus melanda, mulai dari gempa bumi, banjir bandang, tanah longsor hingga gunung berapi. Ada apa dengan bumi kita...?

Secara objektif, beban bumi ini sudah terlampau berat. Diatasnya ada beton jalan/jembatan, gedung-gedung menjulang dimana-mana, hutan dibabat, laut direklamasi, industri pun terus dibangun.

Secara langsung ataupun tidak, keasrian lingkungan, habitat alam, flora dan fauna semakin berkurang.

Dari situ terjadilah perubahan iklim, pola tanam ikut berubah yang akhirnya menimbulkan krisis pangan.

Sementara, didalam perut bumi,  hampir seluruh isinya terus digali dan disedot, hingga akhirnya terjadilah krisis energy, perubahan iklim, rusaknya lingkungan, dan terjadilah bencana. Itulah yang terjadi hari-hari ini.

Lalu apa yang harus kita lakukan...? Sebagai hamba yang mengakui keMaha Sempurnaan dan KekuasaanNya, kembalikan segalanya kepadaNya, sambil tetap berusaha melakukan yang terbaik sesuai dengan apa yang dianugerahkanNya, yang melekat dalam diri, fisik maupun non fisik, jiwa dan raga, dengan pikiran maupun tindakan. Sebab Yang Maha Kuasa akan merubahnya sepanjang kita berusaha untuk merubahnya.

Sang Pencipta tidak meminta lebih, hanya jadilah manusia yang bermanfaat bagi sesama.

Lalu apa yang dimanfaatkan...? Semuanya, segenap jiwa raga, pikiran dan tindakan, ucapan dan kebijakan secara baik, benar, tidak melawan hukum alam ciptaan Tuhan, sebagaimana waktu dengan ketentuan aktivitasnya, pagi, siang, sore, malam, dan seterusnya.

Hidup, penghidupan dan kehidupan hanyalah perjalanan waktu, yang pasti akan ada akhirnya, termasuk alam ini.

Hendaknya senantiasa berbuat yang terbaik. Karena Tuhan tidak mengajarkan keburukan, permusuhan, dan peperangan, melainkan kebaikan, kedamaian, dan kebahagiaan.

Turuti segala perintahNya, dan jauhilah segala laranganNya. Sebab bumi dengan segala isinya membutuhkan umat manusia yang diutus untuk menjaga dan merawatnya sepenuh hati. Janganlah sesekali merusaknya.

Buatlah kebijakan yang ramah dan peduli alam semesta, jauhi permusuhan, lebih-lebih peperangan. Bersatulah untuk saling mengisi, berkolabrasi, dan konsisten menjalaninya dari pagi hingga malam.

Perbedaan dan keragaman merupakan kehendak Sang Pencipta, sebab disitulah sumber kekuatan dan kebahagiaan.

Tak guna saling membenci dan memaki, apalagi saling memerangi. Sebab bumilah yang paling merugi, dan bencanapun akan terus terjadi.

Ayolah saling memberi dan mengasihi. Jauhi ego ingin menang sendiri. Sebab itulah perintah Illahi, menjaga dan merawat bumi, agar bencana segera berhenti.***

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tunjangan Kinerja PNS Kementerian PUPR Diusulkan Naik 100 Persen

Dukung Pengembangan Kawasan, BBPJN Sumut Bangun Jl Lingkar Ir Soekarno Siborongborong

Penanganan Bahu Jalan Rawan Ambles di BBPJN DKI-Jabar Setengah Hati