Ini Dia Satker Berkinerja Buruk Persiapan Jalur Mudik 2022
BARAK, (Jakarta)- Sepanjang persiapan jalur mudik hingga balik lebaran dan libur bersama Idul Fitri 1443 H/2022, semua jajaran Direktorat Jenderal Bina Marga (DJBM) Kementerian PUPR dibawa komando Dirjen Bina Marga, Hedy Rahadian, bergerak serentak sejak awal tahun 2022.
Jajaran Balai dan Satker/PPK selaku penyelenggara lapangan pun berlomba-lomba mempersiapkan masing-masing ruas yang menjadi kewenangan, agar berada dalam kondisi layak, aman, dan nyaman bagi masyarakat pemudik.
Namun diantara kerja keras itu, rupanya masih ada saja Satker/PPK yang bekerja landai, seakan tak memiliki kepedulian akan keselamatan dan kenyamanan masyarakat pengendara.
Diantara Satker/PPK yang dinilai berkinerja buruk, bahkan sempat menjadi headline sejumlah media online lokal dan nasional tersebut adalah, Satker/PPK dibawah Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Nusa Tenggara Barat (NTB) penyelenggara ruas jalan nasional Tano-Sumbawa.
Pasalnya, sejumlah titik jalan nasional dari Poto Tano menuju Sumbawa itu mengalami kerusakan cukup parah.
Kepala BPJN NTB, Indra Cahya Kusuma, dilansir okezone beberapa waktu lalu menyebutkan, jika kerusakan jalan terimbas banjir pada Desember 2021 dan Pebruari 2022 itu mengalami penurunan kondisi di lima titik, dan butuh waktu sekitar 1,5 bulan untuk pembenahannya.
Sementara Kadis PU Provinsi NTB, Ridwan Syah, membenarkan kondisi jalan nasional yang mengalami kerusakan tersebut. Bahkan menurutnya, kerusakan bukan hanya terjadi pada lima titik, namun jumlahnya hingga puluhan titik.
Selanjutnya, Satker/PPK yang dinilai berkinerja buruk dalam penyiapan jalur lebaran dan cuti bersama Idul Fitri 1443 H/2022 adalah, Satker/PPK dibawah Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) Sulawesi Selatan (Sulsel) penyelenggara ruas jalan nasional Trans Sulawesi di Burau, Luwu Timur (Lutim).
Lantaran sudah lama tidak diperbaiki dan banyaknya korban yang celaka akibat jalan rusak, bahkan ada yang sampai meninggal dunia, warga pun menggelar aksi protes dengan memasang baliho bernada sindiran cukup pedas, "Jalan Ini Sedang Diperbaiki, Tapi Bohong".
Huzein, salah seorang warga setempat mengungkapkan, jalan itu sudah lama tidak diperbaiki.
"Lama mi itu jalan tidak pernah diperbaiki. Kalau itu dari Bone Pute sampai Lewonu banyak mi korbannya, ada yang sampai meninggal dunia," ujarnya disitat detiksulsel, Sabtu (30/04/2022) lalu.
Dipihak lain, Dinas PUTR Sulsel mengamini kerusakan jalan nasional itu.
"Iya, ruas di Burau, tepatnya ruas jalan nasional Batas Luwu Utara-Wotu itu merupakan jalan nasional. Kondisinya memang rusak," ungkap Astina, Minggu (01/05/2022) kemarin.* (Barak)
Komentar
Posting Komentar