Hendak di Blokade, BBPJN Sulsel Janji Tangani Jalan Trans Sulawesi di Luwuk TA 2023
BARAK, (Sulsel)- Jauh sebelum arus mudik lebaran dan cuti bersama Idul Fitri 1443 H/2022, sebagian besar Satker/PPK berupaya maksimal mempersiapkan masing-masing ruas yang menjadi kewenangan, agar berada dalam kondisi layak, aman dan layak bagi masyarakat pengendara, khususnya para pemudik yang akan bersilaturrahmi dengan sanak-saudara di kampung halaman.
Lain hal-nya dengan jajaran Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) Sulawesi Selatan (Sulsel), khususnya Satker/PPK yang memikul tanggungjawab penyelenggaraan ruas jalan nasional Trans Sulawesi di Kecamatan Burau, Kabupaten Luwuk Timur.
Pasalnya, ruas jalan utama yang biasanya dipadati para pengendara saat arus mudik dan balik lebaran itu, sudah mengalami kerusakan sejak beberapa tahun lalu, bahkan sudah banyak pengendara yang menjadi korban, namun seolah dibiarkan tanpa penanganan berarti.
Kecewa dengan sikap Balai dan jajaran yang dianggap tidak serius menangani kerusakan pada ruas jalan nasional di daerahnya, Jum'at (29/04/2022), Karang Taruna Kec Burau meluapkan kekesalannya dengan memasang spanduk protes bertuliskan, "Jalan ini sedang diperbaiki, Tapi Bohong".
Karang Taruna Burau bahkan sempat akan menggelar aksi protes dengan memblokade ruas jalan utama tersebut, lantaran merasa aksi protesnya tidak mendapat tanggapan dari pihak terkait.
"Kami akan menggelar aksi blokade jalan sebelum lebaran ini, karena aksi kami sama sekali tidak mendapat tanggapan dari pihak terkait. Kami mau tahu, sejauh mana tanggungjawab PPK 0.1. Jangan biarkan korban berjatuhan di jalan ini, apalagi sekarang bertepatan dengan arus mudik, banyak kendaraan yang melintas," ujar Ketua Bidang Advokasi dan HAM Karang Taruna Burau, Amril Firdaus, dikutip batarapos.com, Sabtu (30/04/2022).
Menjawab hal itu, PPK 2.1 PJN II Sulsel, Rosadi menjelaskan, jika kerusakan jalan tersebut sudah dilaporkan ke Balai. Bahkan menurutnya, pihak Balai sudah meninjau langsung kerusakan yang ada, sehingga penanganannya baru diusulkan oleh Balai ke Kementerian.
Rosadi juga menjelaskan, Balai sudah merencanakan penanganan ruas tersebut pada TA 2023 nanti.
Rosadi mengakui, jalan yang mengalami kerusakan sekitar 7 Km. Lebar jalan juga hanya 4,5 meter, makanya dibutuhkan pelebaran hingga 6-7 meter.
Sementara untuk penanganan jelang arus mudik kali ini, Rosadi mengaku hanya menambal aspal yang berlubang.* (Barak)
Komentar
Posting Komentar