Penanganan Pasca Bencana NTT Kelar Pebruari
BARAK, (NTT)- Kementerian Pekerjaan Umum Perumahan Rakyat (PUPR) terus menggenjot penanganan jalan dan jembatan terdampak pasca bencana Badai Siklon Tropis Seroja di Nusa Tenggara Timur (NTT).
Sesuai progres fisik dilapangan, penanganan keseluruhan ditargetkan rampung pada Pebruari 2022 ini.
Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono menuturkan, target penyelesaian penanganan terlihat dari banyaknya jalan dan jembatan yang sudah rampung.
"Selesainya penanganan jalan dan jembatan ini untuk memastikan kelancaran arus barang, jasa, dan manusia yang sebelumnya terdampak Badai Seroja. Karena dengan kepastian konektivitas antar wilayahlah, roda perekonomian didaerah kembali bergairah," ujarnya.
Seperti diketahui, sejak terjadinya bencana hingga sekarang, Kementerian PUPR terus memperbaiki semua infrastruktur yang hancur di 105 lokasi.
Dari 105 lokasi yang ditangani, setidaknya 76 lokasi yang sudah rampung 100 persen pada Desember 2021 lalu. Sementara 21 lokasi kelar pada Januari 2022, sisanya di 8 lokasi masih dalam tahap konstruksi, dan diterget selesai pada Pebruari 2022.
Adapun Jembatan yang sudah selesai 100 persen, adalah jembatan Bananain di Kabupaten Malaka sepanjang 125 meter.
Terpisah, Kepala Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) NTT, Agustinus Junianto mengungkapkan, pihak Balai terus memantau proses penyelesaian penanganan permanen infrastruktur pasca bencana.
"Seperti yang disampaikan pak Menteri, target penyelesaian pengerjaan pada Pebruari bisa dipastikan, mengingat progres fisik yang telah dicapai hingga saat ini," ucapnya, Sabtu (29/01/2022).
Selain menggairahkan roda perekonomian daerah, dengan rampungnya seluruh pekerjaan, katanya, dapat mempercepat proses pembangunan wilayah terdampak.
"Kami akan terus melakukan yang terbaik dalam mengemban amanah. Bagaimanapun infrastruktur yang dibangun harus membawa nilai manfaat bagi masyarakat banyak," tandasnya.* (Barak)
Komentar
Posting Komentar