Tak Terkoreksi, Konstruksi Tol Mahal Segera Dibangun...?


BARAK, (Jogja)- Pembangunan konstruksi Jalan Tol yang dinilai sangat mahal, akan segera dimulai.

Hal itu ditegaskan salah seorang staf PPK Tol Jogja-Solo, Christian Nugroho kepada media, Jumat (28/05/2021) lalu.

Layaknya dikutip tribunjogja, Christian mengungkapkan, bahwa pekerjaan konstruksi Tol Jogja-Solo akan dimulai dari Desa Kuncen, Kab Klaten.

"Untuk waktu dimulainya konstruksi, sekitar satu atau dua bulan lagi, sambil menunggu pembebasan lahan di Kuncen. Ini sudah dimajukan proses UGR-nya ke LMAN," jelasnya.

Diketahui, pembayaran Uang Ganti Rugi (UGR) untuk pembebasan lahan Jalan Tol Jogja-Solo di Kab Klaten, sudah sebanyak 496 bidang tanah yang tersebar di dua Kecamatan, yakni Kec Delanggu dan Kec Polanharjo, dengan nominal ganti rugi senilai Rp 437 miliar.

Konstruksi Mahal


Dari catatan infobarak, pembangunan konstruksi Jalan Tol Solo-Jogja-Kulon Progo dinilai banyak pihak sebagai salah satu dari tujuh ruas Tol termahal di Indonesia.

Data yang diperoleh infobarak, untuk pembangunan konstruksi Jalan Tol Solo-Jogja-Kulon Progo sepanjang 96,5 kilometer akan menelan dana sekitar Rp 18,9 triliun, atau hampir setara Rp 195 miliar per kilometer.

Besarnya biaya konstruksi Jalan Tol ini, dinilai sangat mahal, dan akan sangat merugikan negara dan rakyat secara luas.

Salah satu yang konsisten mengkritisi mahalnya biaya konstruksi Jalan Tol adalah Barisan Rakyat Anti Korupsi (Barak).

Kornas Barak, Danil's menilai, mahalnya biaya konstruksi dimulai sejak basic design yang diterima oleh Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) setelah melewati proses penilaian oleh konsultan yang ditunjuk oleh Kementerian PUPR.

"Hingga saat ini, kami belum melihat adanya upaya dari Kementerian PUPR dengan BPJT-nya, walau sekedar untuk mengkoreksi mahalnya biaya konstruksi Jalan Tol tersebut," sesalnya.

Padahal, lanjutnya, biaya konstruksi yang kelewat mahal akan sangat merugikan negara dan rakyat secara luas.

"Bukan hanya negara dan masyarakat pengguna Jalan Tol saja yang akan menanggung rugi, tapi rakyat secara luas. Sebab biaya konstruksi yang mahal, kelak menentukan tarif yang terpaksa dibayar rakyat setiap menggunakan infrastruktur Tol," jelasnya.

Danil's mencontohkan, hingga saat ini Jalan Tol masih menjadi pilihan utama bagi angkutan barang dan jasa. Ketika tarif Tol-nya mahal, maka timbullah biaya tinggi, yang berujung pada melonjaknya harga-harga kebutuhan pokok.

"Sebab itulah kami mendesak seluruh Kementerian/Lembaga Negara terkait, segera melakukan evaluasi harga konstruksi Jalan Tol secara nasional. Jangan sampai ada kelompok-kelompok tertentu yang mengeruk untung dari mahalnya biaya konstruksi Jalan Tol ini," tandasnya.

Ini Dia Ruas Tol Termahal


Seperti diketahui, lima dari tujuh ruas tol yang dinilai berbiaya mahal, terdiri atas ruas Tol Semanan-Balaraja sepanjang 32,7 kilometer dengan nilai konstruksi sebesar Rp 8,2 triliun, atau setara Rp 249 miliar per kilometer.


Kemudian ruas Tol Cikunir-Karawaci sepanjang 40 kilometer senilai Rp  15 triliun, atau setara Rp 375 miliar per kilometer.


Selanjutnya adalah ruas Tol Solo-Jogja-Kulon Progo sepanjang 96,5 kilometer senilai Rp 18,9 triliun, atau hampir setara Rp 195 miliar per kilometer.


Begitu pula ruas Tol Gedebage-Tasikmalaya-Cilacap sepanjang 207 kilometer senilai Rp 36,5 triliun, atau lebih dari Rp 176 miliar per kilometer.


Kemudian ruas Tol Pulogebang Jorr 2 sepanjang 17,5 kilometer senilai Rp 3,3 triliun, atau hampir setara Rp 185 miliar per kilometer.

Dengan harga konstruksi  (murni biaya konstruksi- red) yang berkisar antara Rp 176 miliar hingga Rp 375 miliar per kilometer tersebut, publik tentu akan bertanya-tanya, masihkah harga konstruksi Jalan Tol di negeri ini di anggap wajar...???* (Barak)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tunjangan Kinerja PNS Kementerian PUPR Diusulkan Naik 100 Persen

Dukung Pengembangan Kawasan, BBPJN Sumut Bangun Jl Lingkar Ir Soekarno Siborongborong

Penanganan Bahu Jalan Rawan Ambles di BBPJN DKI-Jabar Setengah Hati