Tak Pernah Berhitung Untung-Rugi, Rafidin Buka Jalan Baru Sepanjang 1,4 Km Bagi Warga Pesisir
BARAK- Ditengah sebagian besar tokoh-tokoh politik di negeri ini sibuk berdebat dan bahkan saling jegal memperebutkan kekuasaan, masih ada saja politikus muda yang ikhlas membangun negeri dengan caranya sendiri. Hal itu tentu saja berangkat dari niat awal saat mengambil keputusan turut andil dalam kancah politik, yakni berkontribusi dalam membangun peradaban bangsa yang lebih maju.
Sebut saja Rafidin, politikus muda Partai Amanat Nasional (PAN) di Kab Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB).
Pengalamannya dalam dunia jurnalistik, mengasah nuraninya untuk berkontribusi lebih setelah dipercaya mewakili suara masyarakat Soromandi dan Donggo di Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kab Bima.
Bagi sebagian orang, terlebih ditengah kesulitan ekonomi akibat pandemi Covid-19 saat ini, kalkulasi untung dan rugi menjadi hal lumrah. Namun tidak dengan Rafidin. Suara hatinya lebih peka hingga mengalahkan segala kalkulasi. Baginya, pengabdian adalah bentuk pertanggungjawaban dihadapan rakyat yang telah menggantung harapan pada pundaknya, saat mencoblos dibalik bilik TPS.
Sebab itulah, ia mendatangkan alat berat untuk membuka jalan baru sepanjang 1,4 Km dengan lebar 5 meter. Dan jalan inilah yang dikenal dengan sebutan jalan Lingkar Utara Desa Sampungu, Kec Soromandi.
Terbukanya jalan baru yang menjadi impian masyarakat pesisir sejak lama itupun, mendapat sambutan positif dari berbagai kalangan.
Ahmad Dino misalnya. Anggota BPD Desa Sampungu itu tak pernah mengira, jika seorang politikus muda yang sejak lama dikenal dekat dengan warga, akan mewujudkan jalan baru yang menjadi impian warganya sejak dulu.
"Dengan terbukanya jalan baru, warga jadi memiliki akses yang luas menuju jalan utama. Ini tentu sangat mendukung bagi lalu lintas orang dan barang/jasa masyarakat pesisir," ujarnya.
Dino pun mengapresiasi langkah Rafidin yang tak berhitung untung-rugi dalam membangun wilayahnya.
"Seorang calon Kepala Daerah saja belum tentu berani melakukan hal seperti ini," jelasnya.
Apresiasi juga datang dari tokoh masyarakat setempat, Sukardin, yang menyatakan keharuannya.
"Sulit sekali mengharapkan perhatian lebih bagi masyarakat pesisir. Namun sebagai politikus muda, Rafidin membuktikan pengabdiannya pada masyarakat pesisir. Tentu saja kami terharu dan bersyukur," ujarnya berharap, selanjutnya pemerintah dapat mengambil bagian pembangunan talut (bronjong) penahan abrasi, agar jalan tidak cepat rusak dihantam gelombang pasang.
Dilain pihak, sejumlah kalangan berharap, agar langkah politikus muda ini dapat menjadi referensi, hingga akhirnya pengabdian diletakkan jauh diatas syahwat kekuasaan.* (Barak)
Kalau rakyat biasa aja dapat membuat jalan ngapain harus jadi pejabat?
BalasHapus