Progres Jalan Akses Bandara Syamsudin Noor Rp 118 Miliar


BARAK, (Kalsel)- Pembangunan jalan akses Bandara Syamsudin Noor oleh Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Kalimantan Selatan (Kalsel) masih terus dilakukan sejak dicanangkan pada 2020 lalu.

Proyek sepanjang 2,7 Km dengan lebar 14 meter itu ditaksir menyedot anggaran negara hingga sekitar Rp 118 miliar.

Sejak 2020 hingga 2024, jajaran BPJN Kalsel baru berhasil membangun 1 (satu) Km dari pekerjaan yang semula ditargetkan rampung pada akhir 2024 ini. Sementara sisanya sepanjang 1,7 Km masih dalam tahap penyiapan badan jalan, box culvert dan sarana pendukung lainnya.

Layaknya dilansir timenews, Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) 2.2 pada Satker Pelaksanaan Jalan Nasional (PJN) Wilayah II Kalsel, Widya Kusumo menuturkan, pihaknya menghadapi tantangan seperti tingginya curah hujan selama proses pembangunan berlangsung.

"Proyek ini telah sampai pada progres yang signifigkan. Hanya saja kami masih dihadapkan pada tantangan berupa curah hujan yang tidak selalu mendukung," ujarnya.

Pernyataan tersebut dikuatkan informasi yang inforbarak peroleh dari BPJN Kalsel, bahwa pekerjaan yang sudah dikerjakan sampai dengan struktur AC-WC sepanjang 1 Km. Semntara 1,4 Km lainnya sudah masuk tahap AC-Base, dan sisanya 300 meter sudah dilaksanakan pekerjaan timbunan.

"Permasalahan yang dihadapi mulai dari Curah hujan yang masih tinggi, permasalahan utilitas tiang PLN dan Telkom yang belum dipindahkan, dan persoalan lahan belum sepenuhnya tuntas," bebernya.

Diketahui, pekerjaan besar itu dikerjakan oleh PT Sinar Amengka Setiamaju dengan konsultan supervisi PT Wira Widyatama KSO PT Saicle Jasa.

Menyoroti lambannya capaian fisik pekerjaan yang sudah berlangsung sejak 2020 tersebut, Koordinator Divisi Investigasi dan Pelaporan Barak, M Deddy H mengungkapkan keheranannya.

"Kalau pekerjaan berjalan normal, mestinya di pertengahan TA 2024 ini yang tersisa tinggal finishing saha, bukan pekerjaan utama. Sebab pekerjaan itu MYC empat tahun. Tiga tahun cuma dapat 1 Km itu patut dipertanyakan," sesalnya.

Ia meminta Satker/PPK terkait lebih serius lagi mendorong kontraktor dan konsultan supervisi yang bertanggungjawab untuk bekerja dengan baik.

"Satker/PPK harus berani mengambil sikap, jangan sampai pekerjaan molor yang berujung pada kerugian disegala sisi," tegasnya.* (Barak)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tunjangan Kinerja PNS Kementerian PUPR Diusulkan Naik 100 Persen

Dukung Pengembangan Kawasan, BBPJN Sumut Bangun Jl Lingkar Ir Soekarno Siborongborong

Penanganan Bahu Jalan Rawan Ambles di BBPJN DKI-Jabar Setengah Hati