Lakalantas Berujung Maut di Kota Sorong Murni Tabrak Lari, Bukan Karena Jalan Rusak
BARAK, (Papua)- Kecelakaan yang dialami hingga merenggut nyawah Desy Mate, salah seorang pengendara roda dua disekitaran Km 16 Kota Sorong, Papua Barat Daya, yang sebelumnya dikhabarkan akibat kerusakan pada badan jalan nasional, rupanya meleset.
Seperti yang dibenarkan pihak keluarga yang sempat menggelar aksi blokade jalan, Alm Desy Mate mengalami kecelakaan akibat tabrak lari.
Hal itupun dibenarkan oleh Kepala Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Papua Barat (Pabar), Oktavianodewo dalam rilis resmi yang diperoleh infobarak, Sabtu (22/06/2024).
Oktavianodewo membeberkan, kejadian berlangsung pada tanggal 17 Juli 2024 sekitar pukul 18:00 WIT, dengan perkiraan titik kejadian di Km 15+750.
Berdasarkan informasi dari pihak keluarga korban kepada salah seorang staf (waslap) yang berada dilapangan sebelum melakukan aksi pemalangan jalan, bahwa korban ditabrak oleh truk yang melintas dijalan tersebut.
Sementara lubang yang berada pada Km 15+800 merupakan kerusakan baru yang terjadi akibat kondisi eksisting jalan yang perlu dilakukan penanganan efektif. Lokasi tersebut sesuai rencana akan ditangani efektif menggunakan paket pekerjaan DOB untuk perbaikan jalan yang masih dipending pengalokasiannya.
Saat aksi pemalangan jalan berlangsung, lanjutnya, pihak keluarga korban yang menggelar aksi meminta ijin kepada staf lapangan PPK yang tengah melakukan pekerjaan patching disekitar lokasi untuk menggelar aksi pemalangan jalan, karena memang tidak terkait langsung dengan kejadian laka lantas.
"Saat ini penanganan sementara terus dilakukan dengan mengoptimalkan anggaran yang ada," ungkapnya.
Jika memang kecelakaan itu terjadi akibat kerusakan jalan, jelasnya lagi, maka sudah pasti akan terjadi kekerasan fisik kepada mereka yang tengah bekerja, bahkan berujung pada pengerusakan peralatan kerja dilapangan.
"Ini yang terjadi, justeru pihak keluarga meminta ijin untuk menggelar aksi pemalangan jalan, karena akan mengganggu proses pekerjaan yang tengah berlangsung," tegasnya.
Dijelaskan pula, jika pekerjaan patching rutin sudah dilaksanakan sejak 29 Mei 2024, mulai dari Km 00+000 menuju Km 18+000.
"Pekerjaan dilakukan untuk menutup seluruh lubang-lubang baru yang bermunculan seiring intensitas hujan yang cukup tinggi hingga saat ini," tandasnya.* (Barak)
Komentar
Posting Komentar