Lagi, Proyek Ditjen SDA Kementerian PUPR Jadi Sorotan Publik


BARAK, (Sulut)- Setelah sebelumnya kinerja Satker Pelaksanaan Jaringan Sumber Daya Air pada Balai Wilayah Sungai Sulawesi (BWSS)  III Sulawesi Tengah (Sulteng) yang jadi sorotan akibat dugaan ketidakmampuannya meningkatkan capaian fisik pekerjaan MYC pasca gempa, tsunami dan likuifasi senilai Rp 245,1 miliar di Sigi, kini kinerja Balai dibawah Direktorat Jenderal Sumber Daya Air (DJSDA) Kementerian PUPR kembali menjadi sorotan publik.

Kali ini, publik menyorot kinerja Balai Prasarana Permukiman Wilayah (BPPW) Sulawesi Utara (Sulut) dalam proyek penyediaan dan penyaluran air bersih.

Sejumlah masyarakat penerima manfaat mengeluhkan kualitas air yang disalurkan BPPW Sulut, lantaran mengakibatkan banyak warga mengalami gangguan berupa iritasi kulit.

"Saat musim hujan airnya keruh banget," ungkap salah seorang warga layaknya dilansir manadopost, Jum'at (10/06/2024) kemarin.

Dari informasi terhimpun diketahui, jika air yang dialirkan kepermukiman warga, langsung diambil dari aliran sungai.

"Mereka mengambil air langsung dari kuala (sungai- red). Ada semacam bendungan yang dibuat untuk menampung air sungai sebelum disalurkan ke permukiman warga. Kondisi itu yang mungkin menyebabkan sebagian warga mengalami iritasi kulit," ungkapnya.

Kepala BPPW Sulut, Nurdiana Habibie yang dikonfirmasi wartawan belum memberikan tanggapan.* (Barak)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tunjangan Kinerja PNS Kementerian PUPR Diusulkan Naik 100 Persen

Dukung Pengembangan Kawasan, BBPJN Sumut Bangun Jl Lingkar Ir Soekarno Siborongborong

Penanganan Bahu Jalan Rawan Ambles di BBPJN DKI-Jabar Setengah Hati