KPK Diminta Usut Dugaan KKN di BP2JK & BWS Aceh
BARAK, (Aceh)- Dimenangkannya PT Alas Putra (PT AP) untuk mengerjakan tiga paket proyek di Balai Wilayah Sungai (BWS) oleh Balai Pelaksana Pemilihan Jasa Konstruksi (BP2JK) Aceh, memantik rasa penasaran publik. Pasalnya, PT AP dinilai "mustahil" bisa memenuhi semua persyaratan dalam kontrak dengan benar.
Karenanya, sejumlah pihak meminta Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengusut dugaan terjadinya KKN dalam lelang tiga paket proyek bernilai puluhan miliar tersebut.
Mahmud Padang, Ketua DPW Alamp Aksi Aceh beberapa waktu lalu layaknya dilansir infoaceh mempertanyakan, ada apa dibalik penetapan satu perusahaan untuk tiga paket pekerjaan bernilai puluhan miliar dalam waktu yang hampir bersamaan.
"Jika dilihat dari peserta lelang, hampir semua perusahaan memiliki rekam jejak yang baik. Tapi semuanya digugurkan dengan alasan yang sepele. Hal inilah yang membuat publik menduga adanya pengaturan agar PT AP menjadi pemenang ketiga paket tersebut," ungkapnya.
Lantaran lelang ketiga paket itu diadakan dalam waktu yang hampir bersamaan, ia mensinyalir adanya kesamaan personil dan peralatan yang diajukan pemenang lelang.
"Hal ini jelas dilarang. Kesamaan personil dan peralatan juga harus diupload dalam aplikasi SIMPAN, agar keabsahaan data bisa diketahui. Makanya kami meminta KPK untuk mengusut persoalan ini," jelasnya.
Selain dugaan adanya kongkalingkong dan seringnya terjadi persaingan usaha yang tidak sehat, lanjutnya, kejadian seperti itu berpotensi menjadi celah terjadinya korupsi yang merugikan keuangan negara.
Adapun ketiga paket jasa konstruksi yang dimenangkan kepada PT AP, terdiri atas paket Pembangunan Jaringan Irigasi Lhok Guci Aceh Barat senilai Rp 26,5 miliar, Pembangunan Jaringan Irigasi Jambo Aye Aceh Utara senilai Rp 24,8 miliar, dan Rehabilitasi Bendung D.I Krueng Pase sebesar Rp 22,8 miliar.* (Barak)
Komentar
Posting Komentar