Ini Hasil Pekerjaan Diberikan Kepada Yang Bukan Ahlinya

BPPW Babel: Itu Punya Kami

BARAK, (Babel)- "Akan hancur suatu pekerjaan jika diberikan kepada yang bukan ahlinya".

Rangkaian kalimat itu nampaknya bukan sekedar isapan jempol belaka, namun fakta yang terbukti kebenarannya.

Salah satu contohnya adalah pembangunan jalan lingkungan di Kampung Opas, Kota Pangkalpinang, Provinsi Bangka Belitung (Babel).

GA, salah seorang warga layaknya dilansir babelterkini mengungkapkan, pembangunan jalan didaerahnya telah menelan anggaran ratusan juta rupiah, namun rusak hanya dalam hitungan bulan.

"Hancur jalan kami. Baru dibangun sudah rusak. Inilah hasilnya jika proyek dikerjakan asal jadi," sesalnya.

Ia mempertanyakan siapa pihak yang mengerjakan jalan tersebut. Sebab baru sekitar tiga atau empat bulan yang selesai dikerjakan sudah rusak.

Menanggapi hal itu, salah seorang staf Balai Prasarana Permukiman Wilayah (BPPW) Babel, mengakui pekerjaan tersebut milik Satker pihaknya.

"Iya, pekerjaan itu milik Satker di kami senilai Rp 500 juta, tapi dikerjakan oleh masyarakat setempat dengan cara swakelola," ungkapnya.

Dilain pihak, Koordinator Divisi Investigasi dan Pelaporan Barak, M Dedy H menyesalkan masih adanya pekerjaan jalan pemerintah yang dikerjakan tidak profesional.

"Ini akibatnya jika pekerjaan diberikan kepada yang bukan ahlinya," sesalnya.

Walaupun pekerjaan dilaksanakan secara swadaya oleh masyarakat, katanya, mestinya tetap didampingi oleh tim teknis yang memahami struktur dan konstruksi jalan bersama konsultan.

"Dan lagi, cukuplah Bina Marga yang menangani konstruksi jalan, jangan dibebankan kepada Ditjen Cipta Karya. Tidak mungkin hasilnya akan semaksimal pekerjaan yang ditangani Bina Marga. Ini PR bagi Menteri PUPR selanjutnya," tegasnya.* (Barak)