Bikin Sengsara Pengendara Bertahun-Tahun, Tol Japek II Elevated Jadi Bancakan Pemburu Rente

BARAK, (Jakarta)- "Doa orang teraniaya cepat atau lambat pasti dikabulkan."

Setidaknya itulah yang tergambar dari penambahan jumlah tersangka kasus korupsi pembangunan jalan tol Jakarta-Cikampek (Japek) II ruas Cikunir-Karawang Barat.

Para pengguna jalan Tol Japek tidak akan mudah melupakan bagaimana besarnya kerugian yang dialami selama pembangunan tol layang Japek II. Selain waktu tempuh yang berkali-kali lipat lebih lama dari biasanya, pengguna jalan juga harus rela mengeluarkan biaya lebih setiap kali melakukan perjalanan, mulai dari biaya konsumsi hingga bahan bakar kendaraan.

Sedikit demi sedikit, derita masyarakat pengguna jalan selama bertahun-tahun tersebut, kini mulai terbayar dengan ditetapkan sejumlah tersangka dugaan korupsi dalam proses pembangunannya.

Setelah sebelumnya Kejagun menetapkan Dirut PT Jasa Marga Jalan Layang Cikampek periode 2016-2020, Djoko Dwijono, dan tiga tersangka lainnya yang terdiri dari Ketua Panitia Pengadaan Jasa Pemborongan, Jasa Konsultasi Pengawasan Teknik, Jasa Konsultasi Pengendalian Mutu Independent berinisial YM, serta tenaga ahli jembatan PT LAPI Ganeshatama Consulting berinisial TBS, kini Kejagung pun telah menetapkan tersangka baru dari PT Bukaka Teknik Utama, Sofiah Balfas.

"Penyidik telah menetapkan dan menahan saudara SP selaku Direktur Operasional II PT Bukaka Teknik Utama sebagai tersangka dugaan korupsi pembangunan jalan tol elevated Japek II," ujar Dirdik Jampidsus Kejagung, Kuntadi, kepada wartawan, Selasa (19/09/2023).

Sofiah diduga turut serta  melakukan pemufakatan jahat mengatur dan mengubah spesifikasi barang tertentu, sehingga hanya perusahaannya yang bisa menyediakannya.

Atas perbuatannya Sofiah dikenakan Pasal 2 Ayat 1 dan Pasal 3 juncto Pasal 18 UU No 20/2001 tentang Tindak Pidana Korupsi juncto Pasal 55 Ayat 1 ke 1 KUHP.* (Barak)