Pembangunan Jalan Trans Kalimantan Kalteng Abaikan Aspek Sosial & Ekonomi


BARAK, (Kalteng)- Protes perangkat desa yang didukung warga Desa Tumbang Nusa, Kecamatan Jabiren Raya, Kabupaten Pulang Pisau terkait pembangunan jalan Trans Kalimantan, masih bergulir.

Ketua Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Tumbang Nusa, Yansah A Gani menyebutkan, pembangunan tanggul (bronjong) dengan ketinggian 50 hingga 150 Cm diwilayahnya, dinilai mengabaikan aspek sosial dan ekonomi.

"Masyarakat tidak menolak pembangunan yang ada, hanya ketinggian tanggul yang dipersoalkan," katanya.

Ketinggian tanggul yang dibangun Satker Pelaksanaan Jalan Nasional (PJN) Wilayah II Kalteng, dipastikan mematikan usaha warungan warga yang berprofesi sebagai pedagang.

"Tanggul yang menjulang tinggi itu berdampak langsung pada matinya roda perekonomian warga padat penduduk yang memang menggantungkan hidup dari usaha warungan. Sekedar akses keluar-masuk saja sulit, apalagi pembeli," ujarnya disitat transhapakat.

Ia pun berharap pemerintah meninjau kembali pembangunan tanggul tersebut.

"Pikirkan aspek sosial dan ekonomi masyarakat yang lagi sulit, jangan ditambah lagi dengan pembangunan yang tidak berpihak pada rakyat," tegasnya.

Pembangunan, lanjutnya, mestinya mensejahterakan rakyat. Jangan sebaliknya justeru membuat rakyat sengsara.

Sebelumnya, Kepala Satker PJN Wilayah II Kalteng yang dikonfirmasi infobarak sejak Sabtu (26/08/2023), hingga kini belum memberikan keterangan.* (Barak)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

IJD BBPJN Sulsel Bangun Jalan Penghubung Sulsel-Batas Sulbar & Batas Sulteng

Tunjangan Kinerja PNS Kementerian PUPR Diusulkan Naik 100 Persen

Dukung Pengembangan Kawasan, BBPJN Sumut Bangun Jl Lingkar Ir Soekarno Siborongborong