Menteri PUPR & Dirjen Bina Marga Tinjau Preservasi Jalintim Sumsel

Berhasil Tingkatkan Kemantapan Jalan Menjadi 100 Persen


BARAK, (Sumsel)- Seakan luput dari liputan media, ternyata proyek Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU) Preservasi Jalan Lintas Timur (Jalntim) Sumatera Selatan (Sumsel), kini seakan bersolek manja menyambut setiap pengendara yang melintas.

Tidak hanya kualitas dan kuantitas yang menjadi perhatian Direktorat Jenderal Bina Marga (DJBM) Kementerian PUPR dan jajaran Balai Besar Pelsaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) Sumsel, namun sisi estetik-pun tetap mendapat sentuhan yang tak kalah serius.

Meski demikian, Kementerian PUPR dan jajaran tidak lantas berpuas hati. Kamis (10/08/2023), Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, Dirjen Bina Marga Hedy Rahadian dan sejumlah pejebat teras, didampingi Kepala BBPJN Palembang Hardy Siahaan turun langsung untuk meninjau pelaksanaan proyek percontohan yang pertama kali diterapkan di Indonesia tersebut.


Dalam kunjungannya, Menteri PUPR berpesan, agar pelaksana benar-benar memperhatikan setiap detail dan kualitas pekerjaan.

"Ini proyek percontohan yang pertama kali diterapkan di Indonesia. Karenanya, kualitas dan setiap detail pekerjaan harus benar-benar diperhatikan. Jalan yang dibangun harus kuat dan tahan lama. Begitu pula trotoar harus benar-benar rapi," pesannya.

Jalintim Sumsel sepanjang 30 Km tersebut, lanjutnya, merupakan jalur padat yang menghubungkan Kota Palembang dengan Betung dan Jambi.

"Tujuannya dibangun dan ditata ulang untuk meningkatkan daya dukung jalan terhadap peningkatan arus lalu lintas, sekaligus untuk menjamin ketersediaan infrastruktur jalan/jembatan yang layak, aman dan nyaman bagi masyarakat pengendara," jelasnya.


Pada kesempatan yang sama, Dirjen BM Hedy Rahadian, berpesan kepada pihak pelaksana, agar kembali mengecek kekuatan rigid jalan yang telah dibangun.

"Kekuatan rigidnya harus diutamakan, karena ruas ini banyak dilintasi kendaraan bertonase berat," singkatnya.

Sementara Kepala BBPJN Sumsel, Hardy Siahaan mengungkapkan, pihaknya semakin mengintesifkan pemantauan terhadap kondisi jalan/jembatan yang dibangun, agar setiap detail dan kualitas pekerjaan tidak ada yang luput dari perhatian pelaksana.

"Pemantauan kami intensifkan, agar jika terdapat kekurangan, dapat segera disampaikan kepada pihak pelaksana untuk segera disempurnakan,' tegasnya, Minggu (13/08/2023).


Secara umum, lanjutnya, proyek KPBU ini berprogres dengan baik, karena telah berhasil meningkatkan kemantapan jalan menjadi 100 persen.

"Selain menyediakan layanan infrastruktur jalan/jembatan yang layak, aman dan nyaman bagi masyarakat pengendara, pembangunan ini diharapkan dapat meningkatkan perputaran roda perekonomian masyarakat secara luas," pungkasnya.

Seperti diketahui, proyek KPBU ini meliputi pekerjaan rekonstruksi 6 ruas jalan sepanjang 29,87 Km, terdiri atas Jalan Srijaya Raya, Jalan Mayjen Yusuf Singadekane, Jalan Alamsyah Ratu Prawiranegara, Jalan Soekarno Hatta, Jalan Akses Terminal Alang-Alang Lebar, dan Jalan Sultan Mahmud Badaruddin II Palembang.

Selain itu, ada pula rehabilitasi 14 unit jembatan dan pembangunan 2 unit fasilitas Unit Pelaksana Penimbangan Kemdaraan Bermotor (UPPKB).* (Barak)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

IJD BBPJN Sulsel Bangun Jalan Penghubung Sulsel-Batas Sulbar & Batas Sulteng

Tunjangan Kinerja PNS Kementerian PUPR Diusulkan Naik 100 Persen

Dukung Pengembangan Kawasan, BBPJN Sumut Bangun Jl Lingkar Ir Soekarno Siborongborong