Bersama Warga, Kades Protes Pembangunan Tanggul Jalan Nasional di Pulang Pisau


BARAK, (Kalteng)- Kepala Desa (Kades) bersama warga Desa Tumbang Nusa, Kecamatan Jabiren Raya, Kabupaten Pulang Pisau, meminta Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Kalimantan Tengah (Kalteng) kembali mengevaluasi pembangunan tanggul diwilayah mereka.

Pasalnya, pembuatan tanggul menggunakan kawat bronjong tersebut terlalu tinggi, yang nantinya berdampak pada roda perekonomian masyarakat sekitar.

"Pada dasarnya kami bersama masyarakat tidak menolak pembangunan oleh BPJN dan jajaran, tapi pikirkan dampaknya bagi masyarakat, baik sosial maupun ekonomi," ujar Kades Tumbang Nusa, Lilly,  dilansir borneonews, Sabtu (26/08/2023).

Pembangunan, lanjutnya, harus membawa manfaat bagi masyarakat secara luas, bukan malah menyengsarakan.

Lilly menjelaskan, pembuatan tanggul menggunakan kawat bronjong setinggi 50- 150 Cm, dipastikan berdampak buruk bagi masyarakat sekitar, seperti matinya perekonomian warga yang rerata berprofesi sebagai pedagang disepanjang ruas Trans Kalimantan tersebut.

"Ketinggian bronjong sudah pasti akan menutup warung-warung milik warga. Kalau tidak berdagang, bagaimana warga bisa bertahan hidup dan menyekolahkan anak-anaknya, sementara warung satu-satunya mata pencaharian mereka," sesalnya.

Pembangunan infrastruktur, katanya lagi, memang sangat penting. Namun haruslah mempertimbangkan dampaknya bagi masyarakat sekitar.

"Jangan sampai justeru menutup mata pencaharian warga," tegasnya.

Sementara Kepala Satker Pelaksanaan Jalan Nasional (PJN) Wilayah II Kalteng, Marbun Riwanto, yang berusaha dikonfirmasi infobarak sejak Sabtu (26/08/2023) pagi, hingga saat ini belum memberikan keterangan.* (Barak)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tunjangan Kinerja PNS Kementerian PUPR Diusulkan Naik 100 Persen

Dukung Pengembangan Kawasan, BBPJN Sumut Bangun Jl Lingkar Ir Soekarno Siborongborong

Penanganan Bahu Jalan Rawan Ambles di BBPJN DKI-Jabar Setengah Hati