Ini Dia Cara BUMN Karya Manipulasi Laporan Keuangan
BARAK, (Jakarta)- Gebrakan Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara (Wamen BUMN), Kartika Wirjoatmodjo dalam Raker dengan DPR soal adanya indikasi kuat manipulasi laporan keuangan dari dua perusahaan jasa konstruksi BUMN, yakni PT Wakita dan PT Wika, membuka ruang bagi publik untuk membantu pemerintah membuka tabir yang selama ini masih menjadi misteri.
Selain menggunakan modus subkontraktor fiktif dan mark-up (nitip harga lewat subkontraktor- Red) untuk mendapat keuntungan diluar margin resmi, modus manipulasi laporan capaian progres fisik pekerjaanpun disinyalir menjadi jalan pintas yang menguntungkan.
Hal itu tidak hanya terjadi di Waskita dan Wika, namun disinyalir dilakukan juga oleh BUMN karya lainnya, seperti Adhi Karya dan PP.
"Manipulasi laporan keuangan dimulai dari progres fisik fiktif. Mereka buat laporan seakan-akan progres fisik pekerjaannya sudah tinggi, sehingga performa kinerjanya terlihat baik. Dari situlah mereka bikin laporan keuangan, seakan-akan untung besar, padahal laporan yang dibuat tidak sesuai dengan kondisi lapangan," ungkap Kornas Barak, Danil's, Sabtu (09/06/2023).
Begitu pula dengan kasus penyalahgunaan fasilitas pembiayaan yang membuat petinggi Waskita meringkuk dalam tahanan, katanya, tidak hanya terjadi pada Waskita, tetapi disinyalir terjadi juga di BUMN karya lainnya, seperti Adhi Karya, Wika dan PP.
"Lihat saja, apakah pendapatan mereka dari proyek kembali lagi untuk pembiayaan proyek, termasuk untuk membayar vendor, ataukah untuk menutup penggunaan fasilitas pembiayaan yang lama...? Kalau yang kami bongkar ini salah, ayo kita uji publik. Hitung saja berapa vendor yang teriak minta dibayar. Bahkan sekelas Bukaka saja belum dibayar," ujarnya.
Karenanya, Danil's mendukung langkah Wamen BUMN untuk mengaudit laporan keuangan BUMN karya menggunakan lembaga auditor BPKP. Langkah tegas yang diambil Wamen, lanjutnya, dapat menjadi shock theraphy, bahkan menutup peluang bagi semua BUMN karya untuk "main-curang".
"Bila perlu, buatkan landasan hukum, agar bisa dilakukan audit investigasi dua level. Kalau audit dua level hingga ke vendor dilakukan, kami yakin mereka akan ketar-ketir. Karena tidak semua vendor bisa "dikondisikan" dalam waktu singkat," tegasnya.
Sebelumnya, Wamen BUMN, Tiko (sapaan akrabnya- Red), membongkar dugaan manipulasi laporan keuangan pada PT Waskita dan PT Wika.
Tiko menegaskan, pihaknya tengah bekerjasama dengan BPKP untuk melakukan investigasi atas dugaan tersebut.
"Jika terdapat unsur fraud, kita akan ajukan penuntutan kepada manajemen yang membuat laporannya. Kita sudah koordinasi dengan BPKP," ungkapnya.* (Barak)
Komentar
Posting Komentar