Kendaraan Odol Jadi Ancaman Bagi Jalan Nasional di Kaltim
BARAK, (Kaltim)- TA 2023 ini, setidaknya 21 Km jalan nasional Kotabangun-Gusiq akan ditangani secara efektif. Sementara sisanya akan ditangani dengan pemeliharaan rutin.
Ditengah rencana penanganan tersebut, muncul kekhawatiran dari masyarakat dan pengendara, bahwa jalan yang dibangun akan kembali rusak oleh kendaraan Over Dimension Over Load (Odol).
Pasalnya, ruas jalan nasional itu mengalami kerusakan hingga seperti sekarang, lantaran kerap di lintasi truk tambang batu bara, CPO, hingga truk-truk pengangkut kayu gelondongan.
"Benar, kendaraan Odol pengangkut kelapa sawit, CPO, batu bara, hingga kayu-kayu gelondongan. Bahkan alat beratnya sekali bawa sampai gandeng dua."
Demikian di ungkap PPK 1.6 pada Satker Pelaksanaan Jalan Nasional (PJN) Wilayah I Kalimantan Timur (Kaltim), Rusdi Salman.
Ia menjelaskan, TA 2023 ini, pihaknya mendapat alokasi anggaran yang bersumber dari Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) sebesar Rp 233 miliar untuk penanganan efektif ruas jalan nasional Kotabangun-Gusiq sepanjang 21 Km.
Namun aktivitas kendaraan over kapasitas menjadi kendala bagi percepatan perbaikan jalan tersebut.
Dipihak lain, anggota DPD RI, Nanang Sulaiman, mengungkapkan kekecewaannya dengan para pengusaha yang menyengsarakan masyarakat banyak.
Ia berharap para pengusaha turut andil merawat jalan sepanjang 87 Km yang kini telah mengalami kerusakan cukup parah tersebut.
"Para pengusaha tambang dan sawit harus membuat jalan sendiri, jangan lewat jalan negara. Bagaimana gak cepat rusak, jalannya dilintasi kendaraan batu bara dan sawit," sesalnya, layaknya dilansir kliksamarinda, Jum'at (10/03/2023).
Ridwan, salah seorang warga mempertanyakan, siapa yang mengijinkam kendaraan hauling melintas di jalan umum.
"Kendaraan roda 12 itu sering lewat saat malam hari. Itu bikin kami menderita, karena jalan jadi hancur. Didepan rumah saya, terasnya sampai hancur dihajarnya," ujar Ridwan.
Wagub Kaltim, Hadi Mulyadi pun menanggapi keluhan warga dengan meminta perusahaan batu bara dan kelapa sawit kerjasama dengan pemerintah dalam memperbaiki dan merawat jalan yang dibangun.
Ia berharap semua pihak memperhatikan kondisi jalan, agar tidak merugikan masyarakat banyak.* (Barak)
Komentar
Posting Komentar