Kini Kawanan Saling Menggigit


SERIGALA merupakan hewan yang memegang teguh prinsip hierarki dan kepemimpinan, namun sangat sulit untuk di jinakkan. Sebab itulah serigala tidak pernah ada dalam pertunjukan sirkus, karena ia hanya akan mematuhi  pack leader-nya.

Namun terlepas dari filosofi yang konon dipercaya muncul pada jaman Tiongkok kuno, kini kawanan serigala saling menggigit.

Pada suatu waktu, kawanan buas itu nampak solid saling berbagi. Satu sama lain saling melindungi. Yakni ketika menerkam enam kelinci dalam sebuah perburuan tidak resmi.

Kelinci-kelinci yang mestinya di lindungi, dikejar dan dicari, lalu digigit tanpa basa-basi.

Bukannya miris mendapati sang kelinci merintih menahan sakit, malah membuat kawanan semakin bengis.

Tak terbayangkan sadisnya terkaman taring bergerigi, saat kelinci memohon belas kasih agar di ampuni. Yang pasti enam kelinci telah pergi, dan tak kan pernah bisa kembali.

Ke'esokan harinya, para serigala pemegang hierarki pun saling berbagi menyusun strategi, sebab situasi haruslah segera dikuasai, agar semua dalam kendali.

Ada yang tampil sekedar unjuk gigi, tapi ada pula yang menggeram seakan tengah memperlihatkan taring bergerigi, dan siap mencabik-cabik siapa saja yang coba menghalangi.

Kemudian, lolongan melengking menghadap langit, akhirnya berhasil menjadi alibi, bahwa serigala-lah yang tersakiti. Sementara kelinci sebatas butiran pasir yang sama sekali tiada berarti.

Dan kini, para serigala serakah tengah menuai hasil, saling menggigit hingga akhirnya tersingkir.

Sementara kawanan lain tengah terhimpit, sebagian lagi mencoba menyingkir, memasang strategi untuk mendapatkan alibi, agar tidak ikut tersingkir dalam jejaring yang mulai terbukti.

Kian hari, caci-maki menjadi-jadi, bagi kawanan serigala yang berlagak alim, namun ternyata tak punya belas kasih, bahkan lebih mirip perilaku Iblis.

Tak ada lagi yang berani tampil. Masing-masing selamatkan diri, tinggalkan pemimpin dibalik terali. Andai sang pemimpin bersuara lengking, pastilah semua masuk jeruji. Tapi apa iya masih bernyali...? Sama saja cari mati...!!! ***

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tunjangan Kinerja PNS Kementerian PUPR Diusulkan Naik 100 Persen

Dukung Pengembangan Kawasan, BBPJN Sumut Bangun Jl Lingkar Ir Soekarno Siborongborong

Penanganan Bahu Jalan Rawan Ambles di BBPJN DKI-Jabar Setengah Hati