Ini Dia Tanggapan Lengkap PJN I Kalbar Soal Jembatan Gantung Durian Sebatang


BARAK, (Kalbar)- Viral kerusakan pada bagian pasangan batu penghubung antara blok angkur dengan pylon pada jembatan gantung Durian Sebatang, di Kec Seponti, Kab Kayong Utara, Prov Kalimantan Barat (Barat), akhirnya mendapat tanggapan serius dari Satker Pelaksanaan Jalan Nasional (PJN) Wilayah I Kalbar.

Dalam rilis yang diperoleh infobarak pada Rabu (08/06/2022), Satker PJN Wilayah I Kalbar, bersama Satker Perencanaan dan Pengawasan Jalan Nasional (P2JN) dan Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Pada Satker PJN Wilayah I Kalbar, akan segera memperbaiki kerusakan yang ada.

Kerusakan yang terjadi pada jalan pendekat antara blok angkur dan pylon tersebut, diduga disebabkan karena adanya penurunan tanah pada sisi bagian pasangan batu setinggi 4,3 meter.


PPK jembatan gantung Durian Sebatang, Herman mengungkapkan, jika kerusakan hanya terjadi pada bagian pasangan batu jalan pendekat. Sementara struktur utama jembatannya, mulai dari blok angkur, pylon, ikatan angin, hingga rangka jembatan semuanya aman.

"Pada Senin (30/05/2022), kami dari Tim PPK fisik, P2JN dan pihak-pihak terkait lainnya sudah turun untuk melakukan pengecekan, sekaligus membuat rencana penanganan sesuai arahan dari Project Management Unit (PMU)," ujar Herman.

Sesuai arahan PMU, lanjutnya, PPK fisik bersama P2JN akan melakukan pengukuran pada bagian atas dan bawah pylon, untuk kemudian dibandingkan dengan hasil pengukuran yang sudah dilakukan tim PPK fisik tiga bulan yang lalu.


"Bersama P2JN, kami akan membuat alat ukur deformasi sederhana berupa settlement meter untuk mengetahui besaran deformasi pada bagian jalan pendekat. Selanjutnya kami akan terus memonitor sampai tiga bulan kedepan," jelasnya.

Selain itu, Herman juga menjelaskan, pihaknya akan melakukan back analisis untuk menghitung konsolidasi tanah berdasarkan data dari laboratorium tanah.

"Untuk penanganan sementara, kami menggunakan metode grouting beton ringan dengan tetap mempertimbangkan besaran kebutuhan volume grouting, agar tidak menambah beban konstruksi pada tanah," ungkapnya.

Selain penanganan sementara, jelasnya lagi, pihaknya juga akan melakukan penanganan yang bersifat permanen, seperti pemasangan baja profil, DPT pasangan batu maupun beton bertulang.

"Penanganan tersebut akan dilakukan setelah evaluasi dari hasil pengukuran besaran deformasi yang terjadi, dan back analisis terkait konsolidasi tanahnya sendiri," tandasnya.* (Barak)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tunjangan Kinerja PNS Kementerian PUPR Diusulkan Naik 100 Persen

Dukung Pengembangan Kawasan, BBPJN Sumut Bangun Jl Lingkar Ir Soekarno Siborongborong

Penanganan Bahu Jalan Rawan Ambles di BBPJN DKI-Jabar Setengah Hati