BPJN Kalsel Jawab Sorotan DPRD Kalsel Soal Proyek Tak Selesai

Target Penanganan Kelar Sebelum Lebaran


BARAK, (Kalsel)- Wakil Ketua DPRD Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel), M Syaripuddin, menyoroti kondisi sejumlah proyek jalan dan jembatan nasional di Kabupaten Tanah Bumbu (Tanbu) yang tak kunjung selesai. Hal itu dinilai menjadi penyebab jalan dan jembatan yang menjadi kewenangan Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) XI Banjarmasin banyak yang rusak.

Kerusakanpun semakin parah akibat pengerjaan perbaikan yang lamban. Karenanya, Syaripuddin mendorong BPJN XI Banjarmasin segera menyelesaikan semua pekerjaan yang lamban, termasuk yang putus kontrak.

Belakangan, kondisi infrastruktur jalan dan jembatan nasional di Tanbu menjadi sorotan banyak pihak, mengingat tingginya angka kecelakaan tunggal yang terjadi, termasuk truk yang ambles hingga menghambat arus lalu-lintas di jalan nasional tersebut.

"Jalan nasional di Kab Tanbu menjadi perhatian, karena banyak yang rusak dan penanganannya belum maksimal," ujarnya.


Seperti diketahui, selain jalan yang mengalami kerusakan cukup parah, ada pula pembangunan jembatan yang mangkrak, diantaranya di Tanah Merah Kersik Putih, Batu Licin, Sepunggur, dan Sungai Lembu, yang semuanya masih termasuk wilayah Kab Tanbu.

"Ada dua proyek besar yang penanganannya berbeda yang kami soroti, yakni jalan dan jembatan. Keduanya dalam kewenangan BPJN XI Banjarmasin, dan hingga saat ini belum ada yang selesai," tegasnya.

BPJN Target Sebelum Lebaran Sudah Tertangani

Sementara Kepala BPJN XI Banjarmasin, Syauqi Kamal, yang dihubungi infobarak, Senin (11/04/2022) mengungkapkan, kerusakan yang dikeluhkan sedang dalam penanganan dengan paket Multy Years Contrac (MYC 2021-2023) Preservas, yakni ruas Asam-Asam -Pagatan-Batulicin.

"Dibeberapa titik dikawasan Tanbu, terjadi penurunan kondisi dengan cepat akibat cuaca hujan hingga akhir Maret kemarin. Kemudian ditambah lagi dengan banyaknya angkutan berat (Tambang dan Semen) yang melintas," ujarnya via pesan WhatsApp.


Syauqi menjelaskan, kerusakan sudah ditangani dengan rekonstruksi, dengan menghampar agregat dan sirtu.

"Target kami, sebelum lebaran sudah tertangani semua, untuk memperlancar arus mudik dan balik Idul Fitri 1443 H/2022. Kami berupaya semaksimal mungkin untuk bisa menangani hingga aspal," jelasnya.

Sementara terkait jembatan yang putus kontrak, lanjutnya, tetap bisa digunakan, karena sudah dilakukan perataan pada bagian oprit.

"Untuk keamanan para pemudik, kami juga akan memperbanyak pemasangan rambu-rambu," tandasnya.* (Barak)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tunjangan Kinerja PNS Kementerian PUPR Diusulkan Naik 100 Persen

Dukung Pengembangan Kawasan, BBPJN Sumut Bangun Jl Lingkar Ir Soekarno Siborongborong

Penanganan Bahu Jalan Rawan Ambles di BBPJN DKI-Jabar Setengah Hati