Jalan Nasional Trans Sulawesi Rusak & Kerap Picu Laka-Lantas
BARAK, (Sulut)- Kerusakan yang terjadi pada ruas jalan Trans Sulawesi, utamanya yang menjadi kewenangan Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Manado di Sulawesi Utara (Sulut), memicu reaksi legislator.
Hal itu terungkap dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) Komisi III DPRD Sulut dengan BPJN XV Manado, Selasa (08/03/2022).
Komisi III DPRD Sulut kompak menyampaikan persoalan banyaknya lubang yang bertebaran dijalan nasional Sulut mulai dari perbatasan Gorontalo.
"Gorontalo mulus, masuk Sulut rusak," ujar politisi PKS, Amir Lupito dihadapan jajaran BPJN XV Manado.
Ia pun berharap, BPJN segera melakukan perbaikan. "Bulan ini bisa selesai ya," tegasnya.
Hal sama diungkapkan politisi PDI-P, Boy Tumiwa. Ia bahkan tahu persis jalan Trans Sulawesi tersebut bertabur lubang, karena sering mondar-mandir Manafo-Gorontalo. Selain itu, ia juga berasal dari Minahasa Selatan, yang secara otomatis melewati jalan Trans Sulawesi.
Boy berharap BPJN segera memperbaiki kerusakan yang ada, agar tidak semakin meluas.
"UU Lalu Lintas dan angkutan jalan menegaskan, penyelenggara jalan bisa dituntut jika terjadi kecelakaan lalu-lintas akibat jalan rusak," ungkapnya.
Penegasan juga dilontarkan Wakil Ketua Komisi III, Stella Runtuwene yang meminta BPJN XV Manado segera memperbaiki jalan yang rusak.
"Sejumlah titik jalan, tepatnya di Pondang dan Ranomea mengalami kerusakan cukup parah, bahkan kerap menimbulkan kecelakaan," jelasnya.
Karenanya, Stella meminta perhatian serius dari BPJN dan jajaran. Karena di Munte dan Tanawangko juga mengalami kerusakan yang sama.
Menjawab legislator, Kepala Satker PJN Wilayah I Sulut, Jimmy Adwang menanggapinya dengan positif.
Ia menjelaskan, untuk ruas Trans Sulawesi, pihaknya sudah menyiapkan pekerjaan perbaikan. "Baru-baru ini sudah tanda-tangan kontrak," jawabnya.
Kata Jimmy, pihaknya terus menginventarisir kerusakan yang ada.
"Kita terus menginventarisir sambil tambal lubang," katanya.
Ia pun meminta maaf atas keterlambatan penanganan jalan rusak, lantaran hanya ada dua tim yang bekerja. Jimmy mengaku sudah meminta tambahan tim.
"Apalagi sekarang ini hujan, kalau tidak segera ditambal, makin melebar. Kita usahakan secepatnya," jelas Jimmy lagi.
Meski demikian, Jimmy tidak bisa memastikan target penyelesaian pekerjaan.
"Berapa lama...? Saya belum tahu," tandasnya dilansir tribunmanado.co.id, Selasa (08/03/2022).* (Barak)
Komentar
Posting Komentar