BPJN & P2JN Mandul, Progres Fisik Tidak Tercapai Sesuai Kontrak
BARAK, (Kalsel)- Rendahnya capaian fisik pada dua paket proyek di Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) XI Banjarmasin, mengindikasikan lemahnya kinerja BPJN dan jajaran dibawahnya, terutama Satker Perencanaan dan Pengawasan Jalan Nasional (P2JN) dengan "konsultannya".
Hal itu disampaikan Kornas Barak, Danil's, Jum'at (17/12/2021).
Menurut Danil's, molornya paket Jembatan Paringin dan paket Liang Anggang- Bati-bati, merupakan indikasi kuat kelemahan managerial.
"Kami justeru mempertanyakan apa saja yang dilakukan Balai, Satker dan PPK dibawahnya. Kemana P2JN dengan konsultannya...? Siapa yang mengawal selama proses pekerjaan oleh kontraktor berlangsung dilapangan...?," ucapnya.
Tidak tercapainya progres fisik sesuai kontrak, lanjutnya, bukanlah sebatas karena lambannya pekerjaan oleh kontraktor. Namun dibalik itu, ada amanah pengawalan dan pengawasan oleh user.
"Kalau kontraktor pemenang lelang diragukan kemampuannya, mestinya bisa diantisipasi dengan mengawalnya secara ketat sejak dimulainya pekerjaan. Dengan begitu, user bisa mengetahui dengan jelas capaian kinerja fisik dari waktu ke waktu," tegasnya.
Dengan hadirnya pemilik pekerjaan dilokasi proyek, lanjut Danil's, maka kemungkinan terjadinya kesalahan metode pelaksanaan yang dapat menghambat capaian fisik bisa diminimalisir.
"Dimana-mana pekerjaan itu selalu menerapkan sistem buka-tutup, agar tidak memutus arus transportasi. Ini malah akses ditutup, dan saluran samping juga ditimbun, bukannya digali. Kenapa kontraktor tidak di ingatkan...? Jangan-jangan konsultan juga hanya jadi tukang stempel...?," sesalnya.
Karena itu, Danil's menegaskan pentingnya pejabat yang berjiwa pekerja. "Sejak awal kami menegaskan tentang pentingnya pejabat yang bertanggungjawab, agar tidak menghambat capaian fisik infrastruktur pemerintah," tandasnya.* (Barak)
Komentar
Posting Komentar