Tiga Tahun Berturut-Turut Diperbaiki, Jalan Nasional Sungai Buluh Rusak Lagi
BARAK, (Kalsel)- Kondisi kerusakan yang terdapat pada ruas jalan nasional Sungai Buluh, di Kecamatan Labuan Amas Utara, Hulu Sungai Tengah (HST) semakin mengkhawatirkan. Pasalnya, jalan yang rusak berupa bergelombang dan ambles itu sangat membahayakan masyarakat pengendara.
Kondisi semakin diperparah dengan ketiadaan rambu-rambu peringatan disekitar lokasi jalan yang rusak. Terlebih dengan tidak adanya lampu penerangan saat malam hari.
"Kalau lewat sini harus ekstra hati-hati. Selain bergelombang, banyak titik ambles (penurunan setempat)," ungkap Nor Fikriah, salah seorang pengendara roda dua yang melintas dilokasi, Selasa (21/09/2021).
Warga Hulu Sungai Utara (HSU) yang rutin setiap weekend melintasi ruas jalan tersebut menyebutkan, kerusakan pada ruas jalan itu sudah terjadi sejak sekitar dua bulan yang lalu.
"Saya lihat rusaknya sudah lama. Dulu ada rambu peringatan, tapi sekarang sudah tidak terlihat lagi," ujarnya seperti dilansir kalsel.prokal," Rabu (22/09/2021).
Ia pun berharap kerusakan yang ada lekas diperbaiki, sebelum menimbulkan kecelakaan bagi masyarakat pengendara.
"Kondisi jalan ini sepi, jauh dari permukiman warga. Kasihan kalau ada yang celaka," imbuhnya.
Dari pantauan dilapangan, kondisi pada sisi kiri dan kanan jalan merupakan lokasi rawa. Hal itu diperkirakan menjadi penyebab jalan menjadi mudah ambles ketika dilintasi kendaraan.
Asisten Komunikasi Publik Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Kalsel, Kartika menjelaskan, pihaknya sudah melakukan perbaikan pada lokasi kerusakan pada tahun 2019 lalu. Kemudian pada tahun 2020-2021 juga dilakukan pemeliharaan rutin.
"Untuk TA 2022 sedang diusulkan penanganan lagi. Dan sekarang sedang dalam pembahasan sesuai DED yang disiapkan pada tahun sebelumnya," katanya.
Sedangkan terkait dengan ketiadaan rambu peringatan, Kartika menjelaskan, pihaknya sudah memasang pada sekitaran Mei 2021, namun diakuinya sudah mulai rusak dan hilang.
"Kami akan perbaiki rambu-rambunya, dan akan kami ganti dengan yang lebih besar dan lebih banyak," jelasnya.
Sementara soal kerusakan yang ada, Kartika menjelaskan, jika badan jalan eksisting berada diatas tanah lunak yang tidak stabil.
"Sebelumnya pernah ambles pada 2019, dan dilakukan rehab minor," ungkapnya.
Menurutnya, kerusakannya makin parah lantaran dilintasi truk kontainer dengan muatan berat.* (Barak)
Komentar
Posting Komentar