Odol di Jalur Lintas Tengah Lampung Makin Merajalela
BARAK, (Lampung)- Semakin pemerintah mencanangkan program "Zero Odol", kendaraan Over Dimension Over Load (Odol) yang melintas di jalan nasional Lampung Tengah bukannya berkurang, malah semakin menggila.
Meskipun program Zero Odol belum terlihat gagal total, namun tingginya intensitas kendaraan Odol yang setiap hari lalu-lalang di jalur Lintas Tengah Provinsi Lampung setidaknya menggambarkan, bahwa program ini masih sebatas kegiatan seremonial.
Merajalelanya kendaraan Odol juga, membuat Direktorat Jenderal Bina Marga (DJBM) Kementerian Pekerjaan Umum Perumahan Rakyat (PUPR) sebagai penyelenggara jalan dan jembatan nasional kewalahan mengatasi persoalan dilapangan. Terlebih pada ruas jalan yang sudah berusia.
Kepala Satker Pelaksanaan Jalan Nasional (PJN) Wilayah II Provinsi Lampung, Toto Suharto, ST, MT, kepada infobarak menjelaskan, kendaraan Odol masih menjadi persoalan tersendiri.
"Odol masih menjadi persoalan serius yang membuat usia konstruksi jalan dan jembatan tidak sesuai rencana," ujarnya, Kamis (02/09/2021).
Ia tak menampik tentang masih tingginya intensitas kendaraan Odol yang hilir-mudik di jalur Lintas Tengah Prov Lampung (Terbanggi Besar-Kota Bumi-Bukit Kemuning-Batas Sumsel).
"Perlu ada langkah lanjutan untuk mengatasi persoalan Odol ini, agar kami dapat fokus menyediakan infrastruktur yang layak, aman dan nyaman bagi masyarakat pengguna jalan, tanpa harus berkejaran dengan Odol," tandasnya.
Dipihak lain, Koordinator Divisi Investigasi dan Pelaporan Barak, Dedi berharap, agar program Zero Odol segera diterapkan sebagai tindakan nyata tanpa basa-basi.
"Odol tidak hanya merusak infrastruktur jalan/jembatan dan menimbulkan kecelakaan dijalan raya saja, tapi sekaligus merampas hak rakyat atas infrastruktur yang layak, aman dan nyaman," singkatnya.* (Barak).
Komentar
Posting Komentar