Inspektorat Perlu Kroscek Paket Jl Gubernur Syarkawi Rp 174 Miliar


BARAK, (Kalsel)- Dugaan amburadulnya pemasangan batu siring pada paket pekerjaan jalan nasional Gubernur Syarkawi di Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) diminta menjadi perhatian serius semua pihak terkait.

Pasalnya, jika dibiarkan, maka kesalahan pada pekerjaan siring dapat mengakibatkan kegagalan konstruksi yang lebih besar pada bagian konstruksi jalan yang lainnya.

"Kami harap Inspektorat responsif dengan menurunkan Tim khusus untuk mengecek kebenaran informasi dilapangan. Dasarnya jelas, pemasangan batu siring tidak menggunakan adukan semen dan langsung di cor," ujar Kornas Barak, Danil's, Selasa (21/09/2021).

Menurut Danil's, alasan pengawas pekerjaan yang menggunakan dalih kekurangan stok semen pada saat pemasangan batu siring dilaksanakan, tidak bisa diterima akal sehat.

"Kalau memang kekurangan material, kenapa pemasangan batunya dipaksakan," imbuhnya.

Begitu pula dalih kualitas pekerjaan akan terjamin lantaran yang mengerjakan proyek itu adalah perusahaan BUMN.

"Perusahaan itu orientasinya profit. Jika memungkinkan, setiap kesempatan akan digunakan untuk mengeruk keuntungan sebesar-besarnya. Jadi tidak ada jaminan jika tidak dilakukan pengawasan dan pemeriksaan yang ketat," tegasnya.

Karenanya, Danil's mengharapkan Irjen Kementerian PUPR segera membentuk dan menurunkan Tim Audit Khusus untuk mengecek kualitas konstruksinya.

"Jika perlu bongkar lagi siring yang sudah dipasang tersebut, dan bangun kembali dengan kualitas yang sesuai standar konstruksi nasional. Jangan buang percuma uang negara untuk pekerjaan yang patut diragukan," tegasnya lagi.

Sebelumnya, layaknya dilansir jejakrekam, Senin (09/08/2021) lalu, pengawas proyek jalan nasional Gubernur Syarkawi, Fhatur menjelaskan, pekerjaan yang terlihat tidak dikasih adukan semen itu karena kebetulan berbarengan dengan pekerjaan CTRB di STA kecil yang memerlukan banyak semen, sehingga semen digudang sampai habis.

Ia juga menjelaskan, alasannya mengutamakan pekerjaan di STA kecil. "Stok semen sampai habis, karena disitu menggunakan alat," katanya.

"Dengan kejadian ini, tentu pengerjaan hanya untuk mengisi semen yang didalam siring dan disisi luar badan jalan. Sedangkan arah permukiman warga, semen memang belum dikerjakan akibat keterbatasan stok semen. Jadi bukan tidak dikerjakan," jelasnya lagi.

Fhatur menjamin pekerjaan siring dikerjakan sesuai spesifikasi. "Karena yang mengerjakan ini adalah PT Wika (BUMN), sehingga kualitasnya tidak diragukan lagi," imbuhnya.* (Barak)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

IJD BBPJN Sulsel Bangun Jalan Penghubung Sulsel-Batas Sulbar & Batas Sulteng

Tunjangan Kinerja PNS Kementerian PUPR Diusulkan Naik 100 Persen

Dukung Pengembangan Kawasan, BBPJN Sumut Bangun Jl Lingkar Ir Soekarno Siborongborong