BBPJN Kaltim Akan Bangun Jalan Yang Rusak Akibat Tambang & Odol
BARAK, (Kaltim)- Menanggapi keluhan masyarakat atas kerusakan jalan akibat kegiatan pertambangan yang tidak memperhatikan Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (Amdal), Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) Kaltim langsung mengambil sikap untuk melakukan pembangunan secara komprehensif, termasuk membangun saluran drainase.
"Tahun ini kita akan bangun saluran drainase, komprehensif dengan paket Multi Years Contrac (MYC)," ungkap Kepala BBPJN Kaltim, Junaidi, dalam acara Focus Group Discussion (FGD) tentang Strategi Kebijakan Penanganan Kerusakan Jalan Akibat Dampak Pertambangan, di Hotel Platinum, Balikpapan, Senin (07/06/2021).
Ia menjelaskan, drainase akan dibangun hingga ke sungai Karang Mumus, Samarinda.
"Pembangunan drainasenya sendiri di kerjasamakan dengan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS)," ujarnya.
Sementara sosialisasi kepada warga sekitar terkait pembangunan saluran drainase selebar dua meter tersebut, lanjutnya, akan segera dilakukan.
"Untuk pembangunan jalur yang menjadi lintasan utama bagi arus logistik lintas selatan ini, setidaknya dibutuhkan anggaran hingga Rp 260 miliar. Karena pada bagian permukaan jalan yang rendah, akan kami gunakan konstruksi rigid pavement, agar badan jalan lebih tinggi dari saluran samping," jelasnya.
Seperti diketahui, sebagian besar kerusakan yang terjadi pada ruas jalan nasional di Kalimantan Timur (Kaltim), disebabkan kegiatan pertambangan yang memperhatikan lingkungan dan juga kendaraan Odol.
Perusahaan pertambangan tidak menyediakan sumur resapan untuk menampung air lumpur sisa pertambangan seperti yang dipersyaratkan dalam Amdal, sehingga mengalir bebas ke jalan, dan menutupi bagian samping. Hal itulah yang membuat jalan jadi cepat rusak.* (Barak)
Komentar
Posting Komentar