Jalan Nasional Berlumpur, Roda Perekonomian Terganggu
BARAK, (Kalsel)- Sejak pertengahan 2020, pemerintah pusat (Kementerian PUPR) telah di ingatkan soal banyaknya ruas jalan nasional di Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) yang mengalami kerusakan parah. Namun anehnya, masukan "peringatan" itu seakan dianggap angin lalu.
"Beruntung" ada bencana banjir yang melanda sebagian wilayah Kalsel di awal tahun, sehingga kinerja Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) XI Banjarmasin tidak menjadi sorotan publik. Padahal sebelum banjirpun, sejumlah ruas jalan nasional sudah mengalami kerusakan parah.
Seperti dilansir media nasional maupun lokal, kerusakan jalan nasional yang menjadi kewenangan BPJN XI Banjarmasin tidak hanya menimbulkan pengendara celaka, namun berdampak pada terganggunya roda perekonomian daerah.
Sebelumnya, pasokan gas elpiji sempat terganggu dalam beberapa waktu, akibat kendaraan angkutan elpiji tidak dapat melintasi ruas jalan nasional Gubernur Syarkawi yang menjadi akses utama roda perekonomian ke sejumlah wilayah di Provinsi Kalsel.
Selain ruas Gubernur Syarkawi, jalan nasional di Tanah Bumbu (Tanbu) juga menjadi momok yang menakutkan bagi pengendara, karena setiap hari ada saja pengendara yang celaka akibat jalan rusak. Warga pun gotong-royong memperbaiki kerusakan yang ada.
Berikutnya kerusakan jalan nasional di Gampa Asahi, Kab Barito Kuala (Batola) juga membuat Pemda setempat putar otak membatasi kendaraan yang melintas, meskipun jalan tersebut bukan kewenangan Pemda, melainkan kewenangan BPJN XI Banjarmasin. Hal ini tentu berdampak pada terganggunya roda perekonomian daerah.
Dan terkini, kerusakan ruas jalan nasional Margasari-Marabahan juga membuat truk pengangkut tepung terigu terjebak dalam kubangan lumpur disepanjang jalan Margasari menuju Marabahan, tepatnya di sekitaran Desa Sei Puting, Kec Candi Laras Utara.
Jalan Margasari-Marabahan sendiri merupakan jalan nasional yang digunakan sebagai jalan alternatif pasca putusnya jembatan Astambul-Mataraman.
Supir truk yang terjebak, Syaiful menuturkan, dirinya mengangkut tepung terigu sebanyak 8 ton dari arah Banjarmasin menuju Rantau dan Barabai.
"Tepung Terigu ini akan dibawa ke Rantau dan Barabai, untuk kebutuhan menjelang bulan suci Ramadhan dan Lebaran Idul Fitri nanti," ujar Syaiful layaknya dilansir banjarmasinpost, Jum'at (02/04/2021).
Ia mengaku, sengaja menggunakan jalan alternatif, agar distribusi tepung terigu bisa cepat sampai.* (Barak)
Komentar
Posting Komentar