Jembatan Pulau Balang Gunakan Sensor Pemantau Konstruksi
BARAK- Seperti juga jembatan bentang panjang lainnya, jembatan Pulau Balang akan dilengkapi dengan sensor Structural Healt Monitoring System (SHMS).
Pemasang sensor pemantau kesehatan konstruksi jembatan dilakukan, agar setiap kerusakan yang dapat mengganggu fungsi jembatan dapat dideteksi secara dini.
"Saat ini pekerjaan konstruksi fisik sudah 100 persen. Tinggal finishing saja," ujar Kepala Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) Kaltim, Junaidi.
Sementara pemasangan SHMS, jelasnya, akan segera dilakukan. "Pusat pemantauannya sendiri dibangun dibawah jembatan," katanya.
Jembatan Pulau Balang sendiri merupakan akses penting yang akan memperlancar konektivitas Samarinda dan Balikpapan dengan Ibu Kota Negara (IKN) baru di Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU).
Jembatan Pulau Balang II, tambahnya, akan meningkatkan konektivitas jalur lintas selatan Kalimantan sebagai jalur utama angkutan logistik, karena waktu tempuh menjadi lebih singkat.
"Makanya harus segera dibangun walaupun bertahap. Sebab saat ini, kendaraan dari Balikpapan menuju Penajam yang selanjutnya menuju Banjarmasin, harus memutar jauh hingga 100 Km dengan waktu tempuh sekita lima jam," ungkapnya.
Dengan adanya jembatan, kelak jarak tempuh menjadi pendek, yakni sekitar 30 Km dengan jarak tempuh sekitar satu jam melewati rute Balikpapan, Kariangau-Jembatan Pulau Balang-Simpang Gersik-Penajam.
"Selain sebagai penghubung jaringan jalan lintas selatan Kalimantan, jembatan ini juga mendukung rencana pengembangan pelabuhan peti kemas dan kawasan industri Kariangau," pungkas Junaidi layaknya dilansir tribunkaltim, Senin (02/11/20).* (Barak)
Komentar
Posting Komentar