Abrasi Hancurkan Jalan & Rumah Warga di Pulau Sebatik

BARAK- Sejumlah bangunan dan infrastruktur jalan di Pulau Sebatik, Kab Nunukan, Prov Kaltara hancur tergerus abrasi.

Meskipun sudah terjadi sejak tahun 2014, namun abrasi yang telah menyebabkan warga banyak mengungsi itu,  belum juga ada kejelasan kapan akan ditangani.

Setidaknya sudah puluhan keluarga warga pesisir di empat kecamatan Pulau Sebatik, yakni Kec Sebatik Timur, Sebatik Induk, Sebatik Barat dan Sebatik Utara mulai panik.

Mereka pun mempertanyakan kepastian penanganan ancaman bencana yang akan menggerus tempat tinggalnya. Pasalnya, ombak jelang akhir tahun, biasanya berada pada skala tertingginya.

Kepala Desa Tanjung Aru, Sebatik Timur, Budiman menuturkan, setidaknya ada lima rumah yang hilang akibat abrasi didesanya. Selain itu, ada pula rumah yang tersisa rangkanya saja, dan ada pula yang tergerus bagian dapurnya.

"Dulu mereka sempat mengungsi. Pemerintah Daerah juga memberika bantuan, namun tidak mencukupi. Dan akhirnya mereka kembali ke bekas rumahnya yang rusak. Mereka gotong royong sedikit demi sedikit, dan kembali tinggal dirumah panggungnya," jelas Budiman.

Masyarakat, katanya, tidak punya pilihan lain, karena disanalah rumah mereka. Meskipun terus tergerus dan terkikis ombak, mereka tetap nekad tinggal dipesisir yang terkena abrasi. Terlebih masyarakat pesisir hanya mangandalkan hasil tangkapan ikan sebagai untuk bertahan hidup.

Budiman juga menjelaskan, jalan yang menghubungkan Tanjung Aru dengan Desa Pantai Indah sudah hancur tergerus abrasi. Meskipun masyarakat beberapa kali urunan dan menimbun jalan agar tetap bisa dilewati, namun kuatnya ombak membuat usaha warga jadi sia-sia.

"Sempat juga saya pakai uang pribadi untuk memperbaiki jalan itu, namun hanya bisa bertahan sekitar tiga bulan, sebelum kembali hancur dihantam ombak," jelas Budiman layaknya dilansir Kompas, Senin (02/11/20).* (Barak)